Lainnya

    Tiket ke Sorga Tarekat Puang La’lang

    - Advertisement -
    - Advertisement -
    - Advertisement -

    Artikel.Religi – reaksipress.com – Tidak berciri ulama, tidak bertanda orang suhud, apa lagi sufi. Ini kesan penulis saat ketemu untuk pertama kali pimpinan Tarekat Khalwatiyah di Gowa yang dipimpin oleh Puang La’lang.

    Saat mengisi jadwal rutin ceramah di Masjid Rutan Daeng Makassar penulis melihat sosoknya. Sabtu, 16 November 2019. Kenapa penulis katakan dimikian? Sebab ia duduk melantai di tanah lalu dikerumuni oleh warga Rutan Makassar.

    Ia tak menjaga marwah diri, jika memang seorang alim pasti tidak bertingkah demikian. Jika memang ulama nampak dari ucapanya yang mengutif firman Allah, jika memang orang saleh yang benar imannya pasti terpancar cahaya dari bekas wudhunya.

    Penulis penasaran lalu mendekat, apalagi beritanya viral di televisi nasional dan media sosial. Koran lokalpun tak luput memberitakan pimpinan aliran tarekat tersebut halaman paling depan.

    Penulis pura-pura tidak mengenal. Lalu bertanya padanya, “Apa itu pak,?” Jawabnya, “Inimi tiket ke sorga.” “Oh,…begini tiket ke sorga??” balas penulis dengan heran.

    Tiba-tiba dia perintah penulis, dan caranya menyuruh seperti bos pada anak buahnya. “Coba kamu baca!,” sambil tangannya menyerahkan sebuah buku saku bertuliskan bahasa Indonesia.

    Penulis coba raih, dan amati isinya. “Baca keras-keras, karena ustad itu besar suaranya.” Seru dia, penulis hanya membuka lembaran buku itu, dan tidak menghiraukan apapun perintahnya.

    Lama ia tunggu penulis baca, tatapi tidak ada suarapun yang terlontar. Kemudian ia mengambil buku tiket ke sorganya ditangan penulis. Lalu ia bacakan sendiri dihadapan para warga yang berkerumun padanya. Iapun bersenandung,

    “Inilah kitab, siapapun membacanya pasti akan diampuni dosanya meski sebanyak air dilautan….” Ini bait kata yang sempat penulis ingat. Sambil ia terus baca dengan cara mendendangkan diksi-diksinya.

    Paling Sering Dibicarakan  Uang Komite, Momok Baru di Sekolah Negeri

    Penulis sebagai penjual buku lebih dari 10 tahun mengatakan buku itu, tepatnya disebut hanya buku saku. Isinyapun tidak ada yang spesial, apalagi dari sampulnya, kumal dan kusut sebab dilakban. Tak ada huruf Arab, cuma huruf latin dan kalimat bahasa Indonesia.

    Diksi kalimat isinya, tidak memiliki tata bahasa yang tinggi. Banyak bualan. Apalagi dihadapan penulis dia berkata bahwa ia keturunan Nabi Muhammad ﷺ. Mendengar ia mengaku keturun Nabi ﷺ. Spontan penulis tinggalkan dirinya.

    Lalu berucap pada warga korvei masjid yang mendampingi penulis. Bahwa orang itu mau diruqyah. Tolong diberituhu Ustadz Ikhwan, ruqyah dia, penulis yakin pasti banyak jin dalam tubuhnya. Harus diobati agar tidak lagi menyesatkan masyarakat atau warga Rutan.

    Sebab bicara ngawur, tingkahnya aneh. Mana ada tiket surga dimiliki manusia dan dapat diperjual beli.
    Nabi Muhammad ﷺ saja tidak pernah melakukan hal itu. Pada hal, ia punya otoritas penuh terhadap agama Islam.

    Dan ada yang menarik informasi dari seorang sipir Rutan. Bahwa ia melakukan hal yang amoral dalam kamar selnya pada malam hari. Jika benar informasi itu, maka sangat tidak pantas ia diangkat jadi tokoh tarekat apalagi ulama. Harus diobati jiwanya dan pikirannya.

    Penulis curiga, jika ada yang ingin tetap mempertahankan eksistensi tarekat tersebut. Pasti faktornya adalah ekonomi, sebab pengikutnya adalah aset yang membawa dana. Kedua, adalah massa pengikutnya dapat jadi basis konsituen politikus tertentu.

    Tatapi jika ia dibiarkan sementara sudah menyimpang, maka juga resikonya lebih besar. Sebab dapat berpotensi masyarakat melakukan cara sendiri menghentikan paham keliru Puang La’lang tersebut. Jadi harapan penulis semoga hukum terus ditegakkan dan dipengadilan nanti dapat memvonisnya.

    Paling Sering Dibicarakan  Uang Komite, Momok Baru di Sekolah Negeri

    Semoga nanti di Rutan atau di Lapas Puang La’lang dapat segera bertobat. Ia berhenti dari bualan atau jualan surganya. Dan semoga masyarakat yang dipengaruhinya, sadar dan tidak menjadikannya lagi sebagai guru tarekat.

    وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ

    Dan barangsiapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (Al-Qur’an), Kami biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya. QS. Az-Zukhruf: 36

    WAJAH ADALAH CERMIN DARI HATI, TINGKAH ADALAH CERMIN DARI ILMU, TULISAN ADALAH CERMIN DARI PEMAHAMAN.

    Kajian Dai Kamtibmas/Penyuluh Agama Non PNS/DANI-Dai Anti Narkotika. BY: Hamka Mahmud Seri 510

    - Advertisement -

    © Copyright 2023, Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.

    Uang Komite, Momok Baru di Sekolah Negeri

    Pendidikan - reaksipress.com - Setiap akhir tahun pelajaran khususnya pelajar di tingkat akhir sekolah...

    Desk Pilkada PKB, Buka Pendaftaran Cakada Maros 2024

    Maros - reaksipress.com - Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Maros,...

    PKB Sulsel Buka Pendaftaran Cakada 2024

    Desk Pilkada PKB Provinsi Sulawesi Selatan membuka pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah (Cakada) 2024...

    Kapolres Gowa Turun Langsung Atur Lalulintas Demi Kelancaran Arus Mudik

    Gowa - Reaksipress.com - Kapolres Gowa, AKBP R.T.S Simanjuntak, S.H., S.I.K., M.M., M.I.K., bersama...

    Kapolres Gowa Bersama PJU Pantau Arus Mudik Lebaran di Jembatan Kembar Sungguminasa

    Gowa - Reaksipress.com - Memasuki H-2 Idul Fitri 1445 H Tahun 2024, Kapolres Gowa,...

    Kasus Pengadaan Bibit Kopi di Enrekang, Tiga Terdakwa Divonis Bebas Oleh Pengadilan

    Reaksipress.com — Maros — Tiga terdakwa dugaan korupsi pengadaan bibit kopi UPT Kesatuan Pengelolaan...