Lainnya

    Suku Tengger dan Makna Sarung

    - Advertisement -
    - Advertisement -
    - Advertisement -

    Artikel.Budaya – reaksipress.com – Keindahan Gunung Bromo dihuni oleh masyarakat Suku Tengger yang sudah ada sejak masa Kerajaan Majapahit yakni pada abad ke 16. Suku Tengger memiliki beragam tradisi seperti Upacara Yadnya Kasada, Ritual Meminta Hujan (Ojung), Hari Raya Masyarakat Tengger (Karo), dan masih banyak lagi, yang menarik wisatawan lokal dan mancanegara.

    Suku Tengger juga memiliki tata bahasa serta sistem penanggalan yang berbeda. Tata Bahasa Suku Tengger menggunakan Bahasa Kawi dan beberapa kosakata Bahasa Jawa kuno yang sudah jarang digunakan masyarakat Jawa. Sistem penanggalan Suku Tengger terdiri dari 12 bulan yang memiliki nama bulan berbeda dengan penanggalan pada umumnya,

    Kawasan Gunung Bromo juga memiliki ketinggian kurang lebih 2.329 Meter diatas permukaan laut sehingga suhu di kawasan ini bisa mencapai minus 4 derajat.

    Akibat suhu ini, penduduk asli Suku Tengger hampir seluruhnya menggunakan sarung dalam segala aktivitasnya seperti beribadah salat, ronda, dan juga acara-acara khusus.

    Tak hanya berfungsi sebagai kain penghangat tubuh. Sarung yang dikenakan penduduk Suku Tengger juga memiliki kegunaan dan makna yang berbeda-beda.

    Dikutip dari Budaya-Indonesia.Org, Pak Subi salah seorang petugas penyewaan kuda mengatakan bahwa penduduk Suku Tengger menggunakan sarung dengan makna yang berbeda-beda.

    Bagi kaum laki-laki, sarung berguna sebagai formalitas, bergaya, hingga atribut penunjang untuk bekerja. Terdapat beberapa cara memakai sarung pada kaum laki-laki yaitu Sengkletan, sarung dipakai dengan cara diselempangkan, model pemakaian sarung ini merupakan yang paling umum digunakan.

    Selanjutnya Sempetan, melipat sarung hingga batas pinggang layaknya pemakaian sarung yang biasa digunakan masyarakat Indonesia pada umumnya.

    Penggunaan sarung tak hanya pada kaum laki-laki melainkan juga pada kaum perempuan. Berbeda dengan kaum laki-laki, penggunaan sarung pada kaum perempuan memiliki arti yang cukup mendalam dan khas.

    Paling Sering Dibicarakan  Uang Komite, Momok Baru di Sekolah Negeri

    Kaum perempuan biasa menggunakan sarung sebagai penanda status sosial. Sarung yang digunakan dengan menyimpulkan ke belakang menandakan bahwa mereka masih gadis dan belum memiliki pasangan, sedangkan sarung yang disimpulkan dipundak sebelah kanan menandakan bahwa mereka masih gadis tapi sudah memiliki pasangan.

    Sarung yang disimpulkan ke depan menandakan bahwa perempuan tersebut sudah menikah, dan penggunaan sarung bagi kaum perempuan yang terakhir yaitu dengan menyimpul sarung di pundah sebelah kiri yang menandakan bahwa perempuan itu sudah menjadi seorang janda.

    Penduduk Suku Tengger menganggap sarung merupakan warisan leluhur yang harus dijaga, tak hanya itu, sarung juga menjadi kebanggaan Suku Tengger, bahkan Suku Tengger juga mempertaruhkan harga dirinya jika bersangkutan dengan sarung.

    - Advertisement -

    © Copyright 2023, Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.

    Uang Komite, Momok Baru di Sekolah Negeri

    Pendidikan - reaksipress.com - Setiap akhir tahun pelajaran khususnya pelajar di tingkat akhir sekolah...

    Desk Pilkada PKB, Buka Pendaftaran Cakada Maros 2024

    Maros - reaksipress.com - Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Maros,...

    PKB Sulsel Buka Pendaftaran Cakada 2024

    Desk Pilkada PKB Provinsi Sulawesi Selatan membuka pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah (Cakada) 2024...

    Kapolres Gowa Turun Langsung Atur Lalulintas Demi Kelancaran Arus Mudik

    Gowa - Reaksipress.com - Kapolres Gowa, AKBP R.T.S Simanjuntak, S.H., S.I.K., M.M., M.I.K., bersama...

    Kapolres Gowa Bersama PJU Pantau Arus Mudik Lebaran di Jembatan Kembar Sungguminasa

    Gowa - Reaksipress.com - Memasuki H-2 Idul Fitri 1445 H Tahun 2024, Kapolres Gowa,...

    Kasus Pengadaan Bibit Kopi di Enrekang, Tiga Terdakwa Divonis Bebas Oleh Pengadilan

    Reaksipress.com — Maros — Tiga terdakwa dugaan korupsi pengadaan bibit kopi UPT Kesatuan Pengelolaan...