Lainnya

    Seratus Tahun Naturmonument Bantimoeroeng Maros

    - Advertisement -
    - Advertisement -
    - Advertisement -

    Maros.Sulsel – reaksipress.com – Kawasan Taman Wisata Alam Bantimurung ternyata sudah berumur 100 Tahun, tepat tanggal 21 Februari 2019 ini. Kawasan wisata tertua di Sulawesi Selatan ini sudah seabad berkiprah sebagai wisata alam yang terkenal di dunia dengan ikon kupu-kupu, air terjun dan karst. Kamis (21/2/2019).

    Dunia menjulukinya, “The Kingdom of Butterfly”. Alfred Russel Wallace, ilmuan yang telah berhasil mengidentifikasi ratusan kupu-kupu di wilayah karst Maros ini, termasuk Bantimurung. Ia kemudian mengabadikan kisah telusurannya dalam buku berjudul “The Malay Archipelago” pada tahun 1869. Begitulah kawasan wisata yang terletak di Kabupaten Maros ini, kemudian terkenal dan mendunia.

    Selain objek alam, Bantimurung juga dikenal sebagai kawasan wisata bersejarah, sejak zaman kolonial Hindia Belanda, wilayah tersebut mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Juga beberapa kawasan konservasi lainnya dan ditetapkan pada tahun 1919 sebagai monumen alam.

    Ketetapan itu sebagaimana titah resminya dalam lembaran negara Hindia Belanda nomor 90, tertanggal 21 Februari 1919. Dalam ketetapan itu ditunjuk Bantimurung sebagai monumen alam “Naturmonument Bantimoeroeng Waterval” seluas 10 Hektar.

    Pada 1915, Marinus Cornelius Piepers, seorang ahli entomologi Belanda, menulis surat kepada Sijfert Hendrik Kooders. Pada kutipan suratnya tertulis, “Hutan khas mengelilingi air terjun Bantimurung, tidak ditemukan di tempat lain di Hindia Belanda. Kekayaan Kupu-kupunya luar biasa bertebaran di tepi pasir di bawah air terjun. Seperti Wallace sebutkan dan juga Ribbe. Ribuan kupu-kupu unik di Sulawesi ini berkumpul di perbatasan antara wilayah Indo-Malaya, dan Australia-Malaya. Sangat disayangkan jika ini punah. Oleh karena itu, saya mengajak anda untuk menyelamatkannya.”

    Kooders yang notabenenya menjabat sebagai ketua sekaligus pendiri Perkumpulan Perlindungan Alam Hindia Belanda saat itu merupakan pelopor konservasi alam di Indonesia. Sedang Carl Ribbe adalah seorang penjelajah dan ahli entomologi asal Jerman. Alfred Russel Wallace sendiri adalah seorang naturalis asal Inggris.

    Paling Sering Dibicarakan  Desk Pilkada PKB, Buka Pendaftaran Cakada Maros 2024

    Perlindungan terhadap kawasan tersebut dilatarbelakangi oleh adanya beberapa wilayah yang memiliki nilai ilmiah atau estetika yang khas. Untuk melindunginya dari kerusakan dan kehancuran, maka perintah hadir untuk melindunginya. Belanda memiliki istilah ‘Natuurmonument’ monumen alam atau cagar alam untuk istilah saat ini.

    - Advertisement -

    © Copyright 2023, Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.

    Daftar di PKB, ‘Panglima Ta’ Berharap Dapat Restu DPP PKB

    Makassar – reaksipress.com -  Mayjend TNI (Purn) Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki yang diwakili...

    Chaidir Syam-Suhartina Bohari Daftar Bersama di PKB Maros

    Maros – reaksipress.com - Tim Pilkada  Chaidir Syam dan Suhartina Bohari mengambil Formulir di...

    Uang Komite, Momok Baru di Sekolah Negeri

    Pendidikan - reaksipress.com - Setiap akhir tahun pelajaran khususnya pelajar di tingkat akhir sekolah...

    Desk Pilkada PKB, Buka Pendaftaran Cakada Maros 2024

    Maros - reaksipress.com - Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Maros,...

    PKB Sulsel Buka Pendaftaran Cakada 2024

    Desk Pilkada PKB Provinsi Sulawesi Selatan membuka pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah (Cakada) 2024...

    Kapolres Gowa Turun Langsung Atur Lalulintas Demi Kelancaran Arus Mudik

    Gowa - Reaksipress.com - Kapolres Gowa, AKBP R.T.S Simanjuntak, S.H., S.I.K., M.M., M.I.K., bersama...