Maros.reaksipress.com – Kartomas kembali terpilih untuk memimpin DPD PKS Maros periode 2020-2025. Sebelumnya kartomas telah memimpin PKS sebagai ketua sejak 2018.
Keputusan tersebut dibacakan melalui Musda serentak nasional untuk region Sulawesi yang diikuti 81 DPD kab. Kota secara virtual yang digelar Senin 28 Desember bertempat di kantor DPD PKS Kab. Maros.
Musda yang dipimpin oleh ketua BPW Suryadarma memutuskan kartomas dianggap layak untuk melanjutkan kepemimpinan nya di PKS kab. Maros. Sebelumnya melalui pemilihan raya kader internal yang digelar tanggal 20 Desember yang lalu, pengurus DPD PKS kab. Maros Memilih 8 nama bakal calon anggota dewan pimpinan tingkat daerah dari 14 nama yang diusulkan. Kemudian hasilnya menjadi dasar untuk dikirim ke dpw pks sulsel dan selanjutnya diteruskan ke pengurus DPP untuk ditetapkan pengurus defenitif.
Musda PKS Maros menetapkan kartomas sebagai ketua, Awaluddin sebagai bendahara dan Mustari sebagai sekertaris. Sedangkan MPD (Majelis Pertimbangan Daerah) dipimpin Muhammad Natsir, sekretaris Hamsir. DED (Dewan Etik Daerah) mendudukkan Tazkiyah sebagai ketua dan Dian Safitri sebagai sekretaris. Sementara Dwi sulastri memimpin Bidang kaderisasi.
Setelah terpilih sebagai ketua, kartomas dibebankan tugas untuk mendongkrak perolehan suara PKS pada pemilu legislatif 2024 mendatang hingga 15 persen.
” Dengan kepengurusan ini Kami optimis dapat meningkatkan jumlah kursi PKS di legislatif minimal 6 kursi “, tegas PKS . Keyakinan tersebut seiring meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada idealisme dan profesionalisme partai PKS . Terbukti pada pemilu legislatif sebelumnya meskipun perolehan kursi tetap 2 di legislatif namun jumlah pemilih mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Selain lonjakan kursi di legislatif , Ketua DPW Gema Keadilan Sulsel ini juga menargetkan jumlah kader PKS yang memiliki kartu tanda anggota ( KTA) bertambah dari 400 menjadi 2000 orang kader. kepengurusan hingga tingkat ranting juga akan dirampungkan hingga seluruh Kabupaten Maros.
© Copyright 2023, Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.
