Artikel.Kuliner- reaksipress.com -Maros tempat bernostalgia, daerah dengan masa lampau berciri masyarakat urban, dan keberadaan wisata kuliner PTB turut menandaskan nuansa yang selalu mengajak pulang kampung. Ada segudang rindu yang membuatnya istimewa. Suasananya yang bersahabat dan lesehan malam yang mengapit empat persegi kolam raksasa.
Segala terasa hidup meski kuliner lesehan PTB dikepungan cafe di sekitaran PTB, tetap merupakan perihal yang jarang gagal bikin orang kangen untuk “pulang ke Maros”.
Orang yang pernah tinggal di Mros pasti mengenal wisata kuliner PTB, gerobak sederhana beratap terpal plastik yang menjajajakn berbagai menu, dengan hidangan putu cangkiri, sarabba (bajigur), gorengan serta coto dan konro menjadi menu berat khas andalan Sulawesi Selatan.
Selain tempat yang asyik untuk berdiskusi dengan teman hingga larut malam, PTB juga tempat makan andalan ketika dompet tinggal menyisakan uang ribuan. Tak heran, meskipun kafe-kafe modern menjamur bak cendawan di musim hujan, Deretan warung-warung tetap bertahan dan bahkan menjadi semacam simbol kebersahajaan PTB Maros. Berikut 5 warung padat pengunjung di lesehan PTB Maros perspektif Sang Baco malam 12,12, 2018.diantaranya 1. Warung Coto Pak Nurdin Tuppu, 2. Warung Sarabba dan Gorengan, 3. Warung Pak Juma’, 4. Penjual Putu Cangkiri dan 5. Aneka Jus Ary dan juga jus Abel.
Tulisan : Sang Baco
© Copyright 2023, Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.