Maros.Sulsel – reaksipress.com – Bupati Maros, Ir. H. M. Hatta Rahman, MM., dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maros, Andi Davied Syamsuddin akhirnya memenuhi panggilan Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel pada Jum’at, (23/08/2019).
Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda Sulsel, Ahmad Mariadi mengatakan sebelumnya Bupati Maros telah diberikan surat pemanggilan pada Senin, namun tidak bisa hadir dengan alasan sedang berada diluar Provinsi dan baru bisa hadir pada Jum’at.
Kedatangan Bupati Maros bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup di Mapolda Sulsel untuk menjalani pemeriksaan pengambilan keterangan sebagai saksi terkait maraknya aktivitas tambang ilegal yang ada di Kabupaten Maros
Menurut Kasubdit IV Ditreskrimsus, pada kesempatan tersebut Bupati Maros menyampaikan bahwa ia berencana mencabut moratorium izin penambangan di Kabupaten Maros karena diduga menjadi penyebab munculnya aktivitas penambangan ilegal.
Pencabutan moratorium akan dilakukan dengan membuka wilayah pertambangan di Maros dengan sistem zonasi. Dengan mengatur di mana bisa dilakukan penambangan dan yang mana tidak bisa.
Dalam prosesnya dan menjadi syarat adalah pelibatan seluruh stakeholder bukan hanya Pemerintah Daerah tetapi juga Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maros dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulsel, Polres Maros serta Polda Sulsel.
“Nantinya hal ini akan difasilitasikan dalam waktu dekat. Untuk bagaimana menertibkan pertambang yang ada di wilayah Kabupaten Maros.” jelas Ahmad Mariadi.
Sementara para pelaku penambang ilegal yang ditahan akan tetap menjalani proses sesuai hukum yang berlaku dan sudah memasuki tahap penyidikan.
“Saat turun, tidak ada lagi aktivitas tambang ilegal, mungkin mereka tahu jadi tidak ada alat berat dan mobil angkutan. Waktu kita operasi yang ada hanya pekerja. Jadi kami cuma mengingatkan untuk tidak melakukan aktivitas sebelum melengkapi izin.” Tambah Ahmad Mariadi.
Lebih lanjut Kasubdit IV Ditreskrimsus itu mengatakan bahwa Tiga pelaku penambang ilegal yang berhasil terjaring dalam operasi sudah diproses dan satu pelaku telah menjadi tersangka.
Laporan : Isla
© Copyright 2023, Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.
