Maros – reaksipress.com – Akibat wabah Pandemi Virus Covid-19, usaha wisata menjadi lesu. Tempat wisata yang biasanya dipadati oleh wisatawan terpaksa harus membatasi jumlah pengunjung.
Akibatnya, beberapa tempat wisata di Sulawesi Selatan menjadi sepi pengunjung bahkan harus tutup untuk sementara.
Menyikapi keadaan tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Maros melakukan terobosan untuk menjaga eksistensi sektor pariwisata khususnya di Kawasan Wisata Alam Bantimurung.
Apalagi Desember tahun 2020 kemarin, Maros baru saja dinobatkan sebagai kabupaten yang menerapkan pengembangan sektor pariwisata berbasis teknologi pada pagelaran Outlook Sulawesi Selatan yang diadakan oleh Fajar Group.
Terobosan promosi wisata yang dilakukan oleh Disbudpar Maros ialah dengan mengembangkan wisata minat khusus berjenis (Staycation) atau liburan dengan cara tinggal atau menetap disuatu tempat.
Wisata minat khusus ini mulai diterapkan oleh Disbudpar Maros melihat tingginya animo masyarakat sebagai alternatif liburan yang dianggap dapat memberikan suasana berbeda ketimbang menghabiskan hari libur dengan berdiam diri di rumah.
Selain menjadi primadona baru dalam dunia wisata, Staycation juga menjadi salah satu alternatif dalam berwisata ditengah pandemi atau pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Namun demikian konsep wisata Staycation juga memberikan dampak perekonomian yang cukup baik bagi masyarakat yang biasanya berdagang disekitaran Kawasan Permandian Alam Bantimurung-Bulusaraung.
Saat ditemui di Permandian Alam Bantimurung, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros, Muh. Ferdiansyah, menjelaskan bahwa pihak pengelola hingga saat ini terus melakukan pengembangan dan mengevaluasi kekurangan yang ada karena wisata Staycation masih dalam tahap pengembangan di Kabupaten Maros.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak pengelola guna mengetahui apa saja kebutuhan pengunjung. Disamping itu kami juga selalu menyampaikan kepada Tim Promosi Visit Maros agar kiranya selalu menerapkan protokoler kesehatan guna memutus rantai penyebaran Virus Covid-19,” jelas M. Ferdiansyah
“Kita harus terus bergerak dan berinovasi serta melihat perkembangan kawasan wisata yang saat ini minim peminat akibat pandemi, hari ini kita melihat trend yang sedang berkembang di sektor pariwisata, metode itu ialah Staycation, atau menjadi turis di kota sendiri,” sambung Kadis Disbudpar Maros, Senin, (01/02/2021).
Menurut Ferdiansyah metode liburan staycation memang mengejar wisatawan lokal khususnya Sulawesi Selatan, termasuk warga Maros.
“Bisa kita saksikan sekarang, sejumlah bandara memperketat kedatangan warga luar yang ingin ke daerah lain untuk berkunjung, momen inilah yang kita tangkap, dimana warga Sulawesi Selatan bisa merasakan tinggal di kawasan wisata dengan suasana yang baru dan anti mainstream,” bebernya.
Senada, Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Maros, Yusriadi Arief, mengungkapkan jika sejumlah fasilitas di Kawasan Wisata Alam Bantimurung sangat mendukung masyarakat yang ingin melakukan Staycation.
“Kita sudah menyediakan penginapan di sana, mau itu hotel atau wisma, mereka bisa stay sambil mengeksplor keindahan Bantimurung, merasakan sarapan di pinggir sungai pagi hari dan tidur nyenyak karena Wisata Alam Bantimurung masih terjaga kelestariannya, dan tak jarang kita temui berbagai spesies kupu-kupu yang kini sudah sangat langka,” tutup Yusriadi Arief.
Laporan : Guntur Rafsanjani.
