Lainnya

    Warga Pemilik Lahan di Maros Sambut Baik OTT Kepala Balai Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Tengah

    - Advertisement -
    - Advertisement -
    - Advertisement -

    Nasional – reaksipress.com –  Kepala Balai Teknis Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Bagian Tengah, Putu Sumarjaya ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan di Semarang.

    Dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Putu Sumarjaya diamankan bersama tiga orang lainnya, serta barang bukti uang dalam bentuk rupiah dan mata uang asing serta kartu ATM.

    “Empat orang yang ditangkap sudah tiba di gedung Merah Putih KPK,” kata Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri, dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (12/4).

    Menurut Ali, keempat orang tersebut langsung menjalani pemeriksaan di lantai 2 gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan.

    Namun, ia belum menyebutkan jumlah barang bukti yang diamankan tersebut karena masih dihitung dan dikonfirmasi ke para terperiksa.

    Menurut sebuah sumber penangkapan terhadap Putu Sumarjaya ada kaitannya dengan proyek pembangunan api Trans Sulawesi

    Menanggapi OTT oleh KPK  terhadap Kepala Balai Teknis Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Bagian Tengah salah seorang pemilik lahan yang belum dibayar  hingga saat ini mengaku bersyukur dan berharap KPK melakukan pengembangan penyelidikan pada pembebasan lahan jalur rel kereta api Trans Sulawesi, khususnya di Maros dan Pangkep.

    “Masih ada 87  masyarakat yang belum dibayar oleh pemerintah, ” Kata salah satu pemilik lahan yang tidak ingin disebutkan namanya.

    Ia beralasan hingga saat ini belum bersedia dibayar karena harga yang ditetapkan oleh pemerintah terhadap tanah mereka sangat murah, dan memang sempat viral di media sosial  ketika seorang ibu-ibu menggigit tangan Paspampres karena dihalangi bertemu Presiden Jokowi saat meresmikan Depo Stasiun Kereta Api di Maros.

    Pemilik lahan lainnya yang belum terbayarkan , juga berharap OTT KPK  di Semarang bisa menjadi jalan masuk untuk melakukan penyelidikan proses pembayaran pembebasan lahan jalur kereta api Trans Sulawesi

    “Sebetulnya melalui perwakilan, kami sudah bersurat ke KPK, Kejagung, ke DPR hingga ke Presiden namun sampai saat ini belum dapat perhatian serius, sehingga kami berharap dengan adanya OTT ini kami juga bisa mendapatkan keadilan. ” Katanya  penuh harapan.

    - Advertisement -

    © Copyright 2023, Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.

    Kapolda Sulsel Bantu Sumur Bor Untuk Warga

    Makassar - reaksipress. com - Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs. Setyo Boedi Moempoeni Harso,...

    Polri Siap Gelar Operasi Mantap Brata Amankan Pemilu 2024

    Jakarta - Kepolisian Negara Republik indonesia akan menggelar Operasi Mantap Brata guna mengamankan penyelenggaraan...

    Gelapkan 500 Ton Beras Bulog, Tiga Terdakwa Dijatuhi 8 Tahun Penjara

    REAKSIPRESS.COM- MAKASSAR— Pada hari Kamis tanggal 31 Agustus 2023 bertempat di Pengadilan Tindak Pidana...

    Akselerasi Pariwisata Berdaya Saing, Rammang-rammang Juara Lima pada Ajang ADWI 2023

    Reaksipress.Com— JAKARTA- Desa Wisata Rammang-rammang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan berhasil meraih...

    Survei Langsung Kinerja, Jaksa Agung RI Berkunjung ke Kajati Sulsel

    REAKSIPRESS.COM — MAKASSAR Jaksa Agung RI ST Burhanuddin berkunjung ke Kantor Kejaksaan Tinggi (Kajati)...

    Rangkaian HUT RI ke-78, Polres Maros Tanam 1.600 Bibit Pohon di Kampung Macakka

    Maros— Reaksipress.com- Kepolisian Resor Maros menanam 1.600 bibit pohon untuk penghijauan di kampung Macakka...