Maros – reaksipress.com – TNI AU Lanud Sultan Hasanuddin sukses menggelar Latihan Survival Dasar Tahun 2021. Kegiatan ini resmi ditutup oleh Komandan Lanud Sultan Hasanuddin. Marsma TNI. H. Haris Haryanto, S.I.P., di Marshalling Area Skadron Udara 11.
Penutupan pelatihan dasar dirangkaikan dengan pelepasan pita tanda peserta latihan pada Jum’at (29/01/2021)
Latihan Dasar Survival berlangsung selama 2 hari sejak Kamis, 28 Januari hingga 29 Januari diikuti 162 personel TNI AU dari Skadron Udara 5, Skadron Udara 11 , Skadron Udara 33 dan Skadron Teknik 044.
Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI H.Haris Haryanto, S.I.P. Dalam sambutannya mengatakan bahwa Latihan Survival Dasar merupakan salah satu wujud fungsi dan tugas Lanud Sultan Hasanuddin yang bernilai taktis serta untuk mengetahui tingkat dan posisi kemampuan, kesiapan operasional awak pesawat Lanud Sultan Hasanuddin dalam mempertahankan hidup dan dasar-dasar menyelamatkan diri dalam menghadapi segala kondisi dan situasi darurat yang bernilai taktis di daerah pertempuran.
H.Haris Haryanto,S.I.P., selaku Danlanud Sultan Hasanuddin juga mengharapkan kepada peserta latihan untuk tetap memelihara dan mengembangkan pengetahuan serta kemampuan yang telah diperoleh dan dapat dimanfaatkan dalam medan sesungguhnya sehingga awak pesawat sudah siap baik secara fisik, mental dan kemampuan bilamana pesawat mengalami crash landing khususnya di daerah operasi.
Dirlat Mayor Pnb. Bambang Baskoro Adi mengatakan, Kegiatan latihan survival dasar merupakan kegiatan tahunan TNI-AU Lanud Sultan Hasanuddin dalam rangka membina seluruh personil terutama air crew dalam melaksanakan dan menjaga profisiensi dalam kondisi emergency.
“Ini merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan seluruh personil utamanya pilot dan krunya. Ini juga merupakan bagian dari upaya pembinaan sumber daya manusia (SDM) agar profesionalisme dalam menghadapi situasi darurat dan kemampuan yang harus dimiliki setiap prajurit TNI AU,” katanya.
Menurut Baskoro, Tahun ini Latihan Survival Dasar di tengah pandemi sedikit berbeda. Hal tersebut sedikit mengurangi beberapa bentuk pelatihan tapi tidak mengurangi esensi latihan bagi personilnya.
“Biasanya kita lakukan di daerah Kabupaten Takalar yang sedikit terbuka dan sekarang kita laksanakan di area Lanud saja karena kita pertimbangkan lagi demi mengurangi interaksi, tetapi sekali lagi bagi personil kita tetap menjaha esensi latihan agar maksimal,” tuturnya.
Dia berharap agar personil yang ikut melaksanakan kegiatan latihan survival dasar ini dengan sungguh-sungguh tanpa mengabaikan faktor keamanan dan keselamatan.
© Copyright 2023, Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.