Ternyata Ini Alasan Gubernur Sulsel Ganti Prof. Yusran Jusuf

Makassar – reaksipress.com – Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Nurdin Abdullah, M.Agr., secara resmi melantik Penjabat Walikota Makassar yang baru, Jum’at (26/06/2020) di rumah jabatan Gubernur, Jalan Sungai Tangka, Makassar, sekitar pukul 14.00 WITA.

Pelantikan Prof. Rudy Jamaluddin, sebagai Pj. Walikota Makassar menandai berakhirnya masa jabatan Prof. Yusran Jusuf sebagai Pj. Walikota Makassar.

Pergantian ini, sempat menjadi polemik bagi masyarakat, khususnya warga Makassar dan Maros sebagai tanah asal Prof. Yusran.

Banyak yang menilai penggantian Prof. Yusran yang hanya bertugas selama 44 hari ditunggangi oleh kepentingan politik, mengingat pertarungan memperebutkan posisi 01 di Kota Makassar semakin dekat.

Namun hal itu dibantah oleh Gubernur Sulsel. Menurut Gubernur, penggantian Pj. Walikota semata-mata karena kondisi Makassar yang semakin sulit akibat pandemi Covid-19.

Nurdin menyebut penggantian Pj Wali Kota dilakukan karena situasi pandemik Covid-19 dan jumlah kasus positif di Makassar terus naik sehingga Makassar menjadi episentrum di Sulsel.

“Hal ini kami sudah konsultasikan dengan Mendagri, dengan diskusi dan minta pendapat tentang kondisi Makassar. Akhirnya kami menarik kesimpulan bahwa kondisi masyarakat seperti ini dibutuhkan strong leader,” ujar Nurdin di rumah jabatan gubernur.

Nurdin menyatakan pihaknya harus menyiapkan strategi, mengingat Makassar yang tanpa wali kota di bawah kendali Pemerintah Provinsi Sulsel.

Nurdin ingin pandemik ini segera berakhir, sehingga penggantian Pj. Wali Kota dinilai sebagai salah satu langkah yang harus dilakukan.

“Makanya sangat penting, dan ini salah satu strategi kita dalam menangani pandemik ini. Karena kalau pandemik selesai di Makassar, 80 persen masalah Covid-19 selesai di Sulsel,” urai Nurdin.

Sementara, ketika ditanya oleh media terkait alasan pencopotan dirinya yang begitu cepat, Prof. Yusran menangani santai. Namun Ia menampik bahwa sejak Makassar di bawah kendalinya, kasus Covid-19 semakin naik.

Justru melalui pesan singkat pada. Kamis (25/06/2020), Yusran Jusuf memaparkan angka reproduksi efektif (Rt) corona di Makassar turun selama dirinya menjabat.

Dalam data yang dikirimkan Yusran Jusuf, angka reproduksi efektif corona pada 15 Juni berada di angka 2,03. Angka tersebut kemudian mengalami penurunan menjadi 1,72 pada 17 Juni.

Dari data itu, penurunan cukup drastis terjadi di 24 Juni lalu, yakni berada di angka 0,99. Namun pada Kamis (25/6) ini angka reproduksi kembali meningkat sedikit menjadi 1,01.

Meski dinilai tidak berhasil, Berikut angka reproduksi efektif Corona (Rt) yang dipaparkan Yusran Jusuf:

• 15/06/2020 (data 14/06/2020) Rt = 2,03
• 16/06/2020 (data 15/06/2020) Rt = 2,04
• 17/06/2020 (data 16/06/2020) Rt = 1,72
• 18/06/2020 (data 17/06/2020) Rt = 1,62
• 19/06/2020 (data 18/06/2020) Rt = 1,24
• 20/06/2020 (data 19/06/2020) Rt = 1,09
• 20/06/2020 (data 20/06/2020) Rt = 1,16
• 21/06/2020 (data 21/06/2020) Rt = 1,16
• 22/06/2020 (data 22/06/2020) Rt = 1,07
• 23/06/2020 (data 23/06/2020) Rt = 1,05
• 24/06/2020 (data 24/06/2020) Rt = 0,99
• 24/06/2020 (data 25/06/2020) Rt = 1,01

“Ini amanah kapan saja bisa beralih. Saya yakin pasti Allah sudah tentukan yang terbaik untuk kita,” kata Yusran Jusuf santai terkait pencopotan dirinya.

Kini setelah resmi menjabat, masyarakat Makassar menunggu strategi Rudy yang merupakan Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pemerintah Provinsi Sulsel dan juga Dosen Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, untuk menghentikan laju Corona di Makassar.

Editor : MR