Lainnya

    Terlalu Sering Menyantap Makanan Pedas Ternyata Bisa Berakibat Fatal!

    - Advertisement -
    - Advertisement -
    - Advertisement -

    Artikel.Kesehatan – reaksipress.com –  Banyak yang beranggapan jika makanan pedas memiliki sensasi yang bisa meningkatkan selera makan. Tak heran, kalau belakangan ini banyak menu-menu makanan yang sengaja disajikan dengan berbagai level pedas yang bervariasi. Tujuannya tak lain adalah untuk menarik minat pembeli. Mengingat banyak orang yang begitu gemar menyantap makanan pedas, sudah bukan hal aneh jika menu makanan super pedas semakin menjadi buronan konsumen.

    Sayangnya, terlalu sering mengonsumsi makanan pedas bukanlah hal yang dibenarkan. Meski sebagian orang menganggap kalau menyantap makanan pedas bisa meningkatkan selera makan, pasalnya ada dampak negativ yang harus dirasakan jika seseorang terlalu kerap menyantap makanan pedas.

    Seperti yang dilansir dari health.com, selain dipercaya bisa meningkatkan selera makan, rupanya makanan pedas juga dipercaya sangat efektif untuk orang yang sedang melakukan diet. Makanan yang mengandung cabai dipercaya mampu membakar kalori lebih banyak dan membuat kita lebih kenyang. Padahal, anggapan tersebut tidak selamanya benar. Ada banyak hal yang belum diketahui masyarakat perihal akibat dari terlalu sering mengonsumsi makanan pedas.

    Seperti diketahui, di dalam cabai yang membuat cita rasa pedas makanan, memang mengandung capsaicin yang dapat membantu tubuh untuk membakar kalori. Namun jangan terlalu banyak, selain karena membuat usus terluka, diare, dan gangguan pencernaan lainnya ada fakta mengerikan di balik pedasnya cabai.

    Tak hanya itu, menurut jurnal Nutrients hal tersebut juga bisa menyebabkan penurunan daya ingat. Berdasarkan studi yang dipimpin oleh Zumin Shi dari Universitas Qatar ini menunjukkan bahwa, mereka yang mengonsumsi lebih dari 50 gram cabai sehari hampir dua kali lipat risiko penurunan daya ingat dan kognisi yang buruk.

    “Mengkonsumsi cabai memang bermanfaat untuk penurunan berat badan dan tekanan darah dalam penelitian kami sebelumnya, namun kami juga menemukan efek buruk pada orang dewasa yang lebih tua,” kata Zumin.

    - Advertisement -

    © Copyright 2023, Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.

    PKB Sulsel Buka Pendaftaran Cakada 2024

    Desk Pilkada PKB Provinsi Sulawesi Selatan membuka pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah (Cakada) 2024...

    Kapolres Gowa Turun Langsung Atur Lalulintas Demi Kelancaran Arus Mudik

    Gowa - Reaksipress.com - Kapolres Gowa, AKBP R.T.S Simanjuntak, S.H., S.I.K., M.M., M.I.K., bersama...

    Kapolres Gowa Bersama PJU Pantau Arus Mudik Lebaran di Jembatan Kembar Sungguminasa

    Gowa - Reaksipress.com - Memasuki H-2 Idul Fitri 1445 H Tahun 2024, Kapolres Gowa,...

    Kasus Pengadaan Bibit Kopi di Enrekang, Tiga Terdakwa Divonis Bebas Oleh Pengadilan

    Reaksipress.com — Maros — Tiga terdakwa dugaan korupsi pengadaan bibit kopi UPT Kesatuan Pengelolaan...

    Mengenal Definisi Digital Agency Dan Layanan Yang Diberikan

    Apa Itu Digital Agency ? Simak Penjelasannya Disini

    Penetapan Tersangka Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pengadaan dan Pemasangan CCTV Pada 30 Kelurahan di Kabupaten Pangkep Pada Tahun 2022/2023

    Reaksipress.com — Maros — Sebagaimana yang telah disampaikan pada press release sebelumnya pada tanggal...