Maros.Sulsel – reaksipress.com – Tim Pelaksana Pengadaan Tanah (TP2T) Kabupaten Maros menggelar Musyawarah ganti rugi pengadaan tanah untuk pembangunan rel kereta api Makassar-Pare pare,Kamis (01/08/2019)
Musyawarah bentuk ganti rugi dilaksanakan di aula kantor Camat Lau guna membahas bentuk ganti rugi pengadaan tanah pembangunan jalur kereta api Makassar-Parepare Tahap III ( Maros-Pangkep) untuk Kecamatan Lau.
Hadir dalam musyawarah, Ketua P2T, H.Arman Hasanuddin, ST.,MM , Ketua TP4D Kejati Sulsel, Dedy, SH., MH, Ketua Pengadilan Negeri Maros, Danrami 01- 1422 / Maros Mayor Arh.Muh.Yuliansyah, WaKapolres Maros Kompol Muh.Amin SH.
Serta turut hadir Kapolsek Lau, Akp Nano SH., Ketua Tim Appraisal KJPP Aditya Iskandar dan Rekan, Pejabat Pembuat Komitmen/PPK lahan I Untuk Kabupaten Maros/Kepala Balai Teknik Perkereta Apian Jawa Timur/Satker Makassar serta Camat dan lurah/desa juga 150 warga pemilik lahan.
Dalam sambutannya, Ketua TP2T Maros, mengatakan jumlah bidang lahan di Kecamatan Lau sebanyak 320, dan baru 186 warga yang telah menyerahkan dokumentasi. Jika ada yang keberatan bisa mengajukan ke Pengadilan Negeri Maros.
“Kami menunggu laporan dari warga selama empat belas hari kedepan.”katanya.
Dalam sesi tanya jawab, warga pemilik lahan mempertanyakan dasar penilaian harga tanah sehingfa berbeda dengan harga ganti rugi pembebasan lahan bandara dan jalan tol.
“Kita berharap ganti ruginya tidak dibawah standar. ” Harap salah satu warga.
Diketahui tim Tim TP2T telah menyampaikan bahwa harga ganti rugi tanah yang dilalui oleh proyek rel kereta api berkisar Rp. 70.000 hingga Rp. 90.000 per meter persegi.
Laporan : MR
© Copyright 2023, Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.
