Lainnya

    Ritual Sex ‘Aneh’ Yang Pernah Ada di Indonesia

    - Advertisement -
    - Advertisement -
    - Advertisement -

    Artikel, Mistis – reaksipress.com – Berhubungan badan itu tidak sesederhana yang dipikirkan, tidak melulu menyalurkan hasrat kemudian selesai, tapi mengandung arti yang sangat kompleks. Bahkan hubungan badan juga bisa direlasikan dengan hal-hal yang berbau keagamaan.  Adegan Seksual Publik pernah terjadi di Mesir

    Menurut Sex and Society, ada yang menyebutkan bahwa pasang surut aliran sungai Nil di Mesir dianggap disebabkan oleh ejakulasi Atum (Dewa Penciptaan). Konsep ini memacu karena banyak raja-raja Mesir kuno yang melakukan ritual (maaf) masturbasi ke sungai Nil untuk menjamin kelimpahan air. Karena terinspirasi dengan tindakan itu, maka pria-pria Mesir kuno melakukan festival Dewa Min untuk menirunya.

    Seksualitas ini sendiri juga dikemas dalam berbagai ritual yang praktiknya dilakukan oleh banyak suku di dunia. Di Afrika misalnya, ada salah satu suku yang mempraktikkan ritual curi mempelai. Dalam ritual ini mereka harus mengenakan banyak atribut serta yang terpenting adalah bisa nyolong si wanita untuk kemudian bisa dikawini. Tak hanya di Afrika, di beberapa tempat lain juga ada, misalnya Tibet dengan ritual berbagi istrinya. Seperti inilah, seksualitas terbalut dalam ritual.

    Di Indonesia ternyata juga ada yang seperti ini. Mereka mengemas kegiatan menyalurkan kebutuhan biologis ke dalam berbagai ritual dengan tujuan-tujuan tertentu. Lalu seperti apa ritual-ritual tersebut? Simak ulasannya berikut ini.

    1. Ritual Hubungan Badan Dengan Dukun

    Ritual kedewasaan memang kebanyakan selalu menyisipkan hubungan badan. Tak hanya yang terjadi di Timor Barat saja, tapi juga beberapa suku di Indonesia timur.

    Namun, ritual hubungan badan ini berbeda bentuknya. Ya, dikatakan oleh Gilbert H. Herd dalam bukunya, seorang remaja baru dianggap dewasa jika ia sudah berhubungan badan dengan dukun.

    Hal yang menghebohkan dari ritual ini adalah si dukun ternyata adalah seorang pria. Jadi, ya, ini adalah hubungan antara sesama pria. Ritual ini juga wajib hukumnya jika seorang remaja akan beranjak menuju pintu kedewasaan.

    2. Ritual Sunat Plus Hubungan Badan ala Suku di Timor Barat

    Bagi beberapa suku, sunat adalah ritual kedewasaan yang cukup penting. Peristiwa pemotongan ini menjadi indikasi jika si remaja benar-benar sudah dewasa.

    Hal ini juga lah dilakukan oleh beberapa suku di Timor Barat, Indonesia. Namun, orang-orang sana tak hanya mengemas sunat dengan pemotongan kulup saja, tapi juga menyelipkan aktivitas hubungan badan.

    Jadi, ketika luka setelah pemotongan belum benar-benar sembuh, si laki-laki ini haruslah berhubungan dengan wanita. Tujuannya adalah untuk membuang panas di alat kelaminnya. Dan secara filosofi menurut mereka adalah membuang sial. Ritual ini wajib dilakukan dan jika sudah sembuh, maka si laki-laki tersebut akan jadi pria sejati.

    3. Adat Perkawinan Kuno di Ponorogo

    Di Ponorogo pernah ada tradisi perkawinan kuno yang bernama Gemblak. Jadi, ketika usai melangsungkan upacara pernikahan kedua mempelai akan berpisah tidurnya dalam beberapa hari. Si wanita akan tidur dengan keluarganya, sedangkan si pria akan ditemani oleh Gemblak.

    Gemblak ini adalah seorang pria juga, tapi ia bukan laki-laki biasa. Gemblak menurut sejarahnya selalu tampan dan ia merupakan teman tidur dari Warok atau semacam tetua atau orang penting di sana. Si pengantin pria dan Gemblak ini biasanya juga melakukan hubungan badan.

    4. Ritual Hubungan Badan Ekstrem ala Suku Kelepom

    Ritual kedewasaan tak hanya dilakukan oleh pria saja, tapi juga para wanita. Seperti yang dipraktikkan oleh Suku Kelepom yang ada di Papua. Ritual kedewasaannya sendiri bisa dibilang ekstrem dan melibatkan hubungan badan juga.

    Jadi, bagi para gadis yang ingin dianggap dewasa, mereka harus melakoni ritual berhubungan badan dengan pria yang sudah menikah. Ya, pria-pria yang sudah menikah dianggap memiliki keistimewaan dan akan memberikan berkahnya kepada di gadis. Setelah ritual ini selesai, si wanita akan langsung dianggap sebagai sosok dewasa yang sudah siap mengemban banyak tanggung jawab.

    5. Tradisi Perkawinan Aneh Suku Marind

    Dalam bukunya yang berjudul Manusia Irian, Jan Boelaars berhasil mengungkapkan fakta aneh soal ritual perkawinan suku Marind yang ada di Papua ini. Ya, jika biasanya setelah menikah pasangan laki-laki dan perempuan akan tidur bersama, maka pria-pria Marind tidak demikian. Mereka lebih suka menghabiskan malam pertamanya dengan pria juga.

    Alasannya sendiri karena para pria ini tidak bisa begitu saja menyerahkan diri sepenuhnya kepada wanita. Tidur dengan istri di malam pertama akan membuat para pria Marind kehilangan kehormatan serta pamornya.

    Seperti inilah ritual-ritual oleh suku-suku di Indonesia yang melibatkan hubungan biologis di dalamnya. Kalau berkaca dari kaca mata modernitas, kita pasti akan menganggap ritual-ritual itu gila. Namun, bagi para praktisinya ini adalah semacam kewajiban yang harus dilakukan. Bahkan juga bernilai sangat sakral. Entah, tidak diketahui apakah ritual-ritual di atas ini masih terjadi atau sudah lama ditinggalkan.

    - Advertisement -

    © Copyright 2023, Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.

    Kapolda Sulsel Bantu Sumur Bor Untuk Warga

    Makassar - reaksipress. com - Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs. Setyo Boedi Moempoeni Harso,...

    Polri Siap Gelar Operasi Mantap Brata Amankan Pemilu 2024

    Jakarta - Kepolisian Negara Republik indonesia akan menggelar Operasi Mantap Brata guna mengamankan penyelenggaraan...

    Gelapkan 500 Ton Beras Bulog, Tiga Terdakwa Dijatuhi 8 Tahun Penjara

    REAKSIPRESS.COM- MAKASSAR— Pada hari Kamis tanggal 31 Agustus 2023 bertempat di Pengadilan Tindak Pidana...

    Akselerasi Pariwisata Berdaya Saing, Rammang-rammang Juara Lima pada Ajang ADWI 2023

    Reaksipress.Com— JAKARTA- Desa Wisata Rammang-rammang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan berhasil meraih...

    Survei Langsung Kinerja, Jaksa Agung RI Berkunjung ke Kajati Sulsel

    REAKSIPRESS.COM — MAKASSAR Jaksa Agung RI ST Burhanuddin berkunjung ke Kantor Kejaksaan Tinggi (Kajati)...

    Rangkaian HUT RI ke-78, Polres Maros Tanam 1.600 Bibit Pohon di Kampung Macakka

    Maros— Reaksipress.com- Kepolisian Resor Maros menanam 1.600 bibit pohon untuk penghijauan di kampung Macakka...