Makassar – reaksipress.com – Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, AKBP. Ibrahim Tompo menyampaikan bahwa Subdit Gakkum dan Unit Intelijen Dit Polair Polda Sulsel mengamankan 12 nelayan dan Walhi yang melakukan penyerangan dengan bom molotov ke Kapal Pengeruk Pasir di KM Queen Of Netherland.
Dalam wawancara, Kabid Humas Polda Sulsel, AKBP Ibrahim Tompo, S.IK menjelaskan tentang kronologi penangkapan ke 12 tersangka yang kini menjalani proses hukum di Mako Dit Polairud di Jalan Pasar Ikan kota Makassar.
Kronologi Penangkapan Warga Kodingareng dan Aktivis Walhi
Kabid Humas Polda Sulsel, mengatakan masyarakat mesti mengetahui kronologi sebenarnya terkait diamankannya 12 orang karena melakukan pelemparan bom molotov terhadap kapal pengeruk pasir laut QUEEN OFF NETHERLAND untuk proyek Makasar New Port oleh beberapa orang nelayan kodingareng yang di provokasi oleh pihak tertentu.
Ibrahim menuturkan kejadian bermula saat Kapal bertolak dari Makasar New Port menuju titik lokasi quarry di taka copong Takalar pada pukul 06.00 wita dan sampai pada jam 07.00 wita.
Pukul 09.00 wita kapal didatangi beberapa nelayan dan Walhi yang meminta untuk menghentikan kegiatan dengan melempari batu dan Bom Molotov ke atas dek kapal sehingga menimbulkan kebakaran di beberapa titik dan melakukan pemotongan kabel listrik peneumatic sehingga kapal tidak bisa melakukan pengerukan di satu sisi.
Pada pukul 09.30 wita tim tactical boat dan tim intel yang mendapatkan informasi dari pihak kapal Queen of netherland menginformasikan bahwa kapal kapal mereka didekati oleh sekitar 20 katinting dan 3 perahu jolloro.
“Kapal jolloro dan katinting tersebut langsung melakukan tindakan anarkis terhadap kapal Queen yaitu dengan melemparkan bom molotov dan merusak bagian kapal yakni kabel peneumatic listrik dan beberapa kabel lain yang tersambung ke drag head.” Jelas Kabid Humas Polda.
Petugas yang datang ke lokasi ke lokasi pengerukan (11 mil barat daya dari pulau kodingareng) melihat para demonstran yang sedang melakukan pengejaran dan pengrusakan terhadap kapal Queen Of Netherlands, melihat situasi semakin tak terkendali, aparat Polairud kemudian mengamankan 12 orang yang diduga menjadi provokator dari aksi anarkis tersebut dan dibawa ke Mako Ditpolairud Polda Sulsel untuk dilakukan pemeriksaan
Di akhir penjelasannya, Kabid Humas Polda Sulsel meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh upaya orang tertentu yang akhirnya dapat menimbulkan efek Kamtibmas dan hukum.
Editor : MR