Makassar – reaksipress.com – Kapolda Sulsel, Irjen Pol. Merdisyam didampingi pejabat Densus 88 Mabes Polri, Kabag Penum Div. Humas Mabes Polri dan Kabid Humas Polda Sulsel, menggelar jumpa pers terkait penindakan Densus 88 AT Polri terhadap jaringan kelompok teroris di perumahan Vila Mutiara Biru, Kota Makassar.
Dalam keterangannya, Kapolda membenarkan bahwa benar Rabu (6/01/2021) pagi, telah dilakukan penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 Mabes Polri dan di back up Polda Sulsel di Perumahan Villa Mutiara Biru, Bulurokeng, kec. Biringkanaya, Makassar.
Dalam kejadian tersebut dua orang dinyatakan tewas oleh timah panas petugas setelah melakukan perlawanan menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin jenis PCP.
Kedua terduga teroris, masing-masing Lelaki R (46) dan A (23) yang merupakan mertua dan menantu dan terlibat JAD dan mendukung ISIS dan tinggal di lokasi kejadian.
Selain kedua tersangka yang tewas, satu pelaku lainnya kini dirawat di RS Bhayangkara, karena menderita luka tembak.
“Pada saat yang sama, juga dilakukan penangkapan terhadap 18 terduga teroris lainnya di lokasi yang berbeda.
Ada 5 titik penangkapan yakni di Villa Mutiara Makassar, Sudiang raya, Kec.Tallo Kota makassar, Kec. Somba Opu Kabupaten Gowa, dan Desa Taulo Kecamata Alla, Kabupaten Enrekang,” Papar Kapolda.
Kedua terduga teroris yang tewas dengan ke delapan belas lainnya memiliki hubungan dalam JAD dan telah diintai oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri sejak 2015
Kapolda menjelaskan bahwa Kelompok Teroris Villa Mutiara ini merupakan Jaringan JAD bersama ratusan jamaah lainnya melakukan baiat kepada Khilafah ataupun ISIS pada tahun 2015 di Pesantren Arridha Pimpinan Ustadz Basir yang meninggal di LP Nusakambamgan karena terlibat teror.
“Kelompok ini aktif melakukan kajian khusus di Villa Mutiara. Bahkan pada Tahun 2016 kelompok ini pernah berencana berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS namun digagalkan saat berada di Bandara Soekarno-hatta Jakarta. Juga terlibat dalam pengiriman dana dalam aksi bombBunuh diri diFgereja Katedral Jolo, Filipina.” Lanjut Kapolda.
Menurut Kapolda, sejak Oktober Tahun 2020, Kelompok teroris Villa Mutiara ini secara rutin telah melakukan latihan menembak dan naik gunung.
Dalam press release, polisi juga memperlihatkan barang bukti yang berhasil diamankan dilokasi kejadian berupa rangkaian bom, 6 pucuk senpi laras panjang jenis pcp, senjata tajam parang, badik, pedang, samurai, busur dan buku-buku yang bersifat provokatif radikal.
© Copyright 2023, Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.