Makassar – reaksipress.com – Memasuki hari ke-Sembilan pemberlakuan Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 36 Tahun 2020 tentang percepatan penanganan Covid-19, Kota makassar terus dijaga ketat oleh satuan petugas gabungan.
Dalam Perwali tersebut disebutkan bagi masyarakat pengendara yang akan masuk ke kota makassar harus mengikuti pemeriksaan suhu tubuh, menunjukkan hasil test Rapid serta menunjukkan (suket) surat keterangan dari tempat kerja atau dari pemerintah asal jika ingin masuk ke Kota Makassar.
Namun ironisnya, para petugas yang berjaga di pos perbatasan justru tidak dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) standar protokol kesehatan. Seperti yang terlihat di pos underpass simpang lima Mandai, perbatasan Maros-Makassar, tak satupun petugas jaga yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai.
Kondisi yang terlihat pada Senin (20/07/2020) Pukul 10.00 Malam, para petugas yang tergabung dalam Tripika gugus Covid-19 Kecamatan Biringkanaya, Makassar, mengukur suhu tubuh pengendara yang akan melintas hanya menggunakan masker tanpa menggunakan sarung tangan dan kacamata pelindung diri serta Hand Sanitizer.
Menanggapi kondisi tersebut, Hamzah salah satu pengendara yang melintas mengaku turut prihatin, menurut Dia, seharusnya Tim Gugus Covid Kota Makassar harus menyediakan APD yang memadai bagi petugas yang berjaga.
“Kasian petugas yang berjaga, mereka juga punya keluarga, ketika mereka pulang pasti kecepaan pak. Apalagi petugas langsung pulang pegang orang di rumahnya seperti anaknya. Virus ini tidak terlihat dan pastinya itu bisa membahayakan dirinya sendiri,” kata Hamzah.
Menanggapi hal tersebut, Humas Covid-19 Kecamatan Biringkanaya, Makarios menjelaskan kelengkapan APD pernah ada dan diantar langsung oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kota Makassar yang ikut berjaga pada hari pertama pelaksanaan Perwali. Namun hari selanjutnya, kelengkapan itu sudah tidak ada lagi.
“Tempo hari saya tanyakan ke pihak Petugas Dinkes Makassar, Ia menjelaskan bahwa kelengkapan itu bukan dari Dinas Kesehatan namun merupakan sumbangan dari Kelurahan Sudiang yang diperuntukkan untuk petugas disini. Dan saat itu kami diminta menunggu, katanya tunggu-tunggu maki, nanti ada datang tim kesehatan lainnya” Jelas Makarios
“Saya pun menunggu dari petugas kesehatan lain namun hingga hari ini kelengkapan itu tidak ada. Memang sarung tangan dan kaca mata pelindung itu sangatlah penting karena kami yang semua bertugas disini berhadapan langsung dengan pengendara pak, tapi kita ini hanya menjalankan tugas saja.” Tutup Makarios.
Laporan : Isla
Editor : MR