Maros – reaksipress.com – Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan pelajar dan mahasiswa dan elemen masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Aliansi Masyarakat Tanah Gersang pada Rabu ((25/06/2020) di depan Kantor Bupati Maros, nyaris berlangsung ricuh.
Aksi yang menuntut Bupati Maros untuk menyelesaikan masalah krisis air bersih di wilayah pesisir Maros sempat diwarnai aksi saling dorong antara pengunjung rasa dengan Polisi dan Satpol PP.
Massa yang ingin menemui langsung Bupati Maros, HM. Hatta Rahman, berusaha menerobos pagar kantor bupati dengan memanjat dan mendorong pintu pagar yang dijaga ketat Petugas.
Para pengunjuk rasa juga melakukan aksi bakar ban dan berorasi di tengah jalan sehingga memacetkan arus lalu lintas Makassar-Pangkep.
Kapolres Maros, AKBP. Musa Hengky Pandapotan Tampubolon, S. IK, SH., yang berada dilokasi, kemudian melakukan dialog dan berjanji membuka ruang dialog antara pengunjuk rasa dan pihak pemerintah daerah Maros.
Sebelas perwakilan pengunjuk rasa akhirnya diterima di Gedung Baruga A oleh Sekretaris Daerah Maros, Andi Davied. S, S. STP, M. Si., untuk melakukan dialog dan menyampaikan tuntutan.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Daerah Maros menjelaskan bahwa masalah krisis air bersih di daerah pesisir sudah sering dibahas dalam berbagai rapat di pemerintah daerah namun diperlukan upaya besar untuk menyelesaikan krisis air bersih terutama di Kecamatan Bontoa.
“Saat ini khusus untuk penanganan air bersih pemerintah telah melakukan pemenuhan kebutuhan dasar air bersih diantaranya dengan pendistribusian air bersih melalui mobil tangki air dari PDAM Maros dan pemerintahan kabupaten tidak menutup mata dengan keadaan itu. Bapak Bupati mengambil beberapa inisiatif antara lain membuat tandon air yang ada di balitjas dan pengadaan mobil tangki dan kegiatan ini selalu programkan setiap tahun.” Papar Sekda Maros.
Namun pernyataan Sekda Maros mendapat bantahan dari Jenderal Lapangan Aksi, Arung Tri Privo Wicaksono. Setelah membacakan tuntutan Ia menilai Pemerintah Kabupaten tidak pernah melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kecamatan Bontoa.
“Saat ini kami membutuhkan solusi dari kondisi yang ada saat ini dan kami berharap sekda dapat memberikan garansi dari pertemuan ini.” Katanya.
Meskipun tidak bisa memberikan garansi, namun Sekretaris Daerah berjanji akan meneruskan semua tuntutan Pengunjuk rasa kepada Bupati Maros.
Usai dialog, para Pengunjuk rasa kemudian menyerahkan tuntutan dan pernyataan sikap mereka kepada Sekda Maros untuk diteruskan kepada Bupati Maros.
Rencananya, Pemerintah Kabupaten Maros akan segera menggelar Rapat Dengar Pendapat dengan DPRD Maros dan instansi terkait untuk membahas tuntutan pengunjuk rasa.
Laporan : Guntur Rafsanjani
Editor : MR