Artikel.Religi – reaksipress.com – Ketika sebuah komunitas makhluk terancam nyawanya. Akibat invasi makhluk lain, maka pasti ada yang diberi ilham untuk mengetahui tanda bahaya itu diantara mereka.
Lalu kemudian memberi komando pada bangsanya. Agar bersembunyi dalam rumah. Peristiwa seperti itu terekam dalam al-Qur’an. Mesti ribuan atau jutaan tahun kejadian itu telah terjadi. Tatapi tatap bisa diambil pelajaran.
“Udhukhulu masakinakum,” artinya: masuklah ke rumah kalian. Ucap pemimpinan semut pada koloninya. Diabadikan percakapan itu dalam surah an-Naml pada ayat 18.
Di dalam buku yang ditulis oleh Dr. Zakir Naik berjudul The Miracles of Al-Qur’an dan As-Sunnah. Padanya terungkap hasil penelitian pakar ilmu zoologi atau ilmu hewan.
Bahwa hewan yang paling mirip gaya hidupnya dengan manusia adalah semut. Kesamaan itu Terungkap diantaranya:
• Semut mengubur rekannya yang mati seperti manusia.
• Dalam hal manajemen tenaga kerja, semut memiliki sistem yang canggih di mana mereka juga punya manajer, supervisor, mandor, pekerja, dan lain-lain.
• Sesekali ketika bertemu, mereka melakukan obrolan.
• Mereka memiliki cara komunikasi khusus antar semut.
• Mereka punya pasar untuk saling tukar barang.
• Para semut menyimpan biji-bijian untuk waktu yang lama pada musim dingin. Jika mulai tumbuh tunas, mereka akan potong akarnya seolah mereka memahami jika itu dibiarkan akan membusuk. Jika biji-bijian mereka basah karena hujan, maka para koloni semut akan membawanya keluar untuk dijemur dan dikeringkan dibawah sinar matahari. Setelah kering, mereka akan membawanya kembali ke dalam sarang, seperti mereka telah paham bahwa kelembaban dapat menyebabkan pembusukan.
Kembali kita bedah, sebab kalimat perintah dari pimpinan semut untuk masuk dalam rumah para rakyatnya
Tidak lain dan tidak bukan karena nyawa terancam.
Pemimpinnya sudah membaca situasi dan kondisi. Bahwa hanya dengan masuk dalam rumah, jiwa mereka dapat selamat dari bahaya.
Yang mana boleh jadi diluar sana, ada ladang mereka, ada tempat ibadah mereka, ada kerabat dari koloni semut lain. Tapi sekali lagi masuk dalam rumah lebih tenang dan dapat selamat dari bahaya.
Dan hal itu dapat dilakukan kembali setelah keadaan aman dan damai: mencari rezki, berkerumun untuk bekerja, berjamah untuk ibadah.
Ketaatan rakyat semut kepada pemimpinya, membuat Allah ﷻ abadikan dialog genting tersebut dalam al-Qur’an. Karena pola hidup semut banyak kesamaan dengan pola hidup manusia.
Tujuannnya apa? agar kita dapat mengambil pelajaran. Lalu ikuti himbauan, stay at home dari pemerintah. Sebab apalah gunanya berduit, jika tidak sehat. Sementara sehat adalah mahkotanya orang hidup.
Ada hewan membawa kemana saja pergi rumahnya. Ketika dalam pengembaraannya ada bahaya mengancam. Maka ia mesuk dalam rumahnya. Itulah hewan kura-kura.
Disisi lain ada rumah hewan, yang tak dapat melindungi dari ancaman bahaya pemiliknya. Itulah rumah laba-laba. Ini mungkin hikmah menurut penulis, kenapa Allah ﷻ gunakan kata, “al-buyut” yang berasal kata dari “bayt,” yang artinya rumah bagi sarang laba-laba ayat di bawah ini,
مَثَلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوۡلِيَآءَ كَمَثَلِ ٱلۡعَنكَبُوتِ ٱتَّخَذَتۡ بَيۡتٗاۖ وَإِنَّ أَوۡهَنَ ٱلۡبُيُوتِ لَبَيۡتُ ٱلۡعَنكَبُوتِۚ لَوۡ كَانُواْ يَعۡلَمُونَ
Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sungguh rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui. QS.Al-Ankabut, Ayat 41
Sementara rumah semut Allah gunakan kata, “masakina” asal kata dari, “sakanun,” Yang artinya juga rumah. Namun dalam arti makna bahasa adalah ketenangan.
حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَوۡاْ عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمۡلِ قَالَتۡ نَمۡلَةٞ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمۡلُ ٱدۡخُلُواْ مَسَٰكِنَكُمۡ لَا يَحۡطِمَنَّكُمۡ سُلَيۡمَٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُونَ
Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, “Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam rumah kalian, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” QS. An-Naml, Ayat 18
JIKA ADA BAHAYA MENGANCAM MAKA RUMAH TEMPAT PALING AMAN UNTUK BERLINDUNG
Kajian Dai Kamtibmas/Penyuluh Agama Islam Non PNS/DANI-Dai Anti Narkotika: BY: Hamka Mahmud Seri 526 HP: 081285693559