Artikel – reaksipress.com – Berangkat dari sebuah kegelisahan terhadap banyaknya talenta-talenta muda tanpa dibarengi tempat dalam menyalurkan hobi, membuat beberapa orang tergerak untuk memberikan solusi.
Maka hadirlah Maros Premier League (MPL), sebagai wadah dalam menyalurkan hobi yang dikhususkan pada dunia sepakbola bagu para talenta muda pecinta si kulit bundar yang ada di Kabupaten Maros.
Maros Premier League merupakan sebuah turnamen sepakbola yang dikemas dalam bentuk liga, turnamen ini menggunakan Stadion Merdeka yang ada di Kassi Kebo’ sebagai tempat pertandingan, turnamen ini juga lahir lewat pandangan bahwa pada dasarnya Maros ini memiliki anak laki-laki di luar sana yang ada di dalamnya mengalir “Darah Seniman Lapangan Hijau”.
“Saya dan teman teman berinisiatif untuk membuat sebuah Liga Amatir yang diselenggarakan pada setiap akhir pekan”, ungkap Sulfahry Rahman selaku penggagas turnamen ini.
Bersama lima temannya, Sulfahry dibantu berhasil melahirkan sebuah turnamen olahraga sepakbola yang namanya hampir mirip dengan nama Liga sepakbola yang ada di Inggris.
“Memang ini semua perlu dukungan kita bersama, setiap hari kita lihat puluhan talenta muda hadir di stadion Merdeka namun hanya sebatas latihan dan latihan”, lanjutnya.
Fahry menambahkan, bahwa Maros Premier League ini akan menjadi awal dari sebuah harapan besar masyarakat Butta Salewangang untuk menyaksikan putra-putra terbaiknya berlaga di kancah persepakbolaan nasional.
“Semoga adanya kompetisi yang panjang seperti ini, gairah pemain muda dalam berlatih akan semakin meningkat”, ungkapnya saat ditemui media.
Namun, keterbatasan modal masih menjadi kerja keras bersama dalam membangun sebuah ajang kompetisi, sebab Maros Premier League ini belum memiliki uang pembinaan untuk para klub yang akan menjuarai liga. Bantuan dan peran orang-orang penting yang ada di Kabupaten Maros sangat dibutuhkan, terkhusus kepada pemerhati sepakbola di Kabupaten Maros.
Fahry berharap kepada pengurus sepakbola yang ada di Kabupaten Maros untuk lebih memperhatikan lagi para bibit muda dan mampu menjembatani serta memfasilitasi turnamen ini agar bisa berkembang dikemudian hari.
“Karena apa? Stadion kita punya, Lapangan? Banyak yang tersebar di desa-desa, oleh karena itu sudah seharusnya kita bisa membuat sebuah tim tangguh yang mampu bersaing di sepakbola nasional”, tutupnya.
Maros Premier League yang bergulir sepekan yang lalu ini diadakan setiap pekan pada hari Sabtu dan Ahad dsn diikuti oleh Empat Tim yang pemainnya diambil dari para telenta muda yang rutin berlatih di Stadion Merdeka Kassikebo.
Laporan: Sulfahry Rahman/Baharuddin Lagasa.
Editor : MR