Lainnya

    Ledak Sastra di Warkop Citta Marola

    - Advertisement -
    - Advertisement -
    - Advertisement -

    Maros.Sulsel – reaksipress.com – Ledak Sastra bersama sekelompok anak muda di cafe Citta Marola Maros. Sebuah arus mengerang dipikirannya, yaitu arus hutan sastra penuh keliaran dan dengan terpaksa harus masuk kedalamnya, mungkin akan menemu bunga hutan, lalu memenuhi mata mereka dengan warna/i, atau menemu ulat bulu yang membesar bagai pelangi, mereka mahasiswa Bahasa UMMA ngajak-ku lusa ke Pendopo Kantor Bupati Maros.

    Temu Himpunan Mahasiswa Bahasa dalam bincang Sastra, katanya ini bukan lagi tentang surat cinta, tapi teks yang merapalkan rindu pada kekasih, sebuah perihal pembebasan diri terhadap teks. Dalam dialog menguat kaidah bahwa “berhentilah merasa diri jujur, dan tuliskan saja imajinasimu : apa adanya”, kukira refleksi tersebut sebagaimana udara melahirkan embun, atau air mengamplas kehalusaan batu, wow demikian teks.

    Dalam teks tak sesuatupun dinapikan, katakanlah sesuatu yang juga memang harus ada misalnya “tahi, kentut,comberan, bajingan , lonte bangsat, terkutuk, dll”, katakan juga bahwa W.s Rendra pernah tercelup dalam karya Loucha (Perancis) juga Chairil Anwar yang terpengaruh dengan “dead soulder’s”. Ya segalanya adalah teks, termasuk ketika kau merasa “sedang primitive”.

    Sore menjelang malam, dialog arus sastra di warkop menuai gelombang, sebuah tawaran lahir dengan edisi workshop, buat para penulis muda kelak di Baruga Bupati Maros, tawaran yang masih dengan pendekatan teks. Teks yang coba cairkan beku dalam dinding lemari es, sungguh mereka (HIMABAS UMMA) selalu menata satu-satu sastra dalam, garis, titik dan tanda baca”, sekalimat rindu sore itu didendangkan-nya

    ” sebab tak ada selain ini…, selain penjara sepi yang yang menjilat-jilat, seluruhku adalah dingin, bahkan bugil, aku terkubur sekali lagi lalu terlahir kembali sebagai kata dalam “sepi..”.

    Dunia yang terdengar, mesti dihayati bahkan mungkin jadi solutif atas kondisi masyarakat yang kemarau. Mereka melirik : BBM yang batal naik, mengintip korupsi yang marak, juga memberangus macet yang banyak terjadi sebab badan jalan digunakan oleh pewarung yang tak sadar. Tapi kenyataan menguat pada luka sendiri juga pada keadaan yang memiskinkan mereka ya ini tentang “derap pembangunan yang gegap gempita” juga tentang “dunia kekuasaan”, yang menyergap sebagai kemestian.

    Malam yang membuncah dan anak-anak muda penggiat sastra itu menegaskan pertemuan berikut dalam “Workshop Penulisan”, Sabtu Lusa di “Baruga Kantor Bupati Maros”_

    Tulis : Sang Baco

    - Advertisement -

    © Copyright 2023, Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.

    Kapolres Gowa Turun Langsung Atur Lalulintas Demi Kelancaran Arus Mudik

    Gowa - Reaksipress.com - Kapolres Gowa, AKBP R.T.S Simanjuntak, S.H., S.I.K., M.M., M.I.K., bersama...

    Kapolres Gowa Bersama PJU Pantau Arus Mudik Lebaran di Jembatan Kembar Sungguminasa

    Gowa - Reaksipress.com - Memasuki H-2 Idul Fitri 1445 H Tahun 2024, Kapolres Gowa,...

    Kasus Pengadaan Bibit Kopi di Enrekang, Tiga Terdakwa Divonis Bebas Oleh Pengadilan

    Reaksipress.com — Maros — Tiga terdakwa dugaan korupsi pengadaan bibit kopi UPT Kesatuan Pengelolaan...

    Mengenal Definisi Digital Agency Dan Layanan Yang Diberikan

    Apa Itu Digital Agency ? Simak Penjelasannya Disini

    Penetapan Tersangka Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pengadaan dan Pemasangan CCTV Pada 30 Kelurahan di Kabupaten Pangkep Pada Tahun 2022/2023

    Reaksipress.com — Maros — Sebagaimana yang telah disampaikan pada press release sebelumnya pada tanggal...

    Samsat Maros Update Perubahan Jadwal Pelayanan Perpanjangan Pajak STNK Selama Ramadhan

    Reaksipress.com — Maros — Unit Pelayanan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda Pemkab Maros) terus...