Maros.Sulsel – reaksipress.com – Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) DDI Maros menggelar kajian rutin mingguan mengangkat Tema ” Sejarah Kelahiran Nabi Muhamad SAW ” Sabtu, (17/11/2018), di Kampus STAI DDI Maros, Maccopa Maros.
Kesempatan diskusi kali ini menghadirkan PC ketua GP Ansor Kabupaten Kepulauan Selayar Harianto sebagai pemateri.
Kata Nur Kholis selaku Ketua Komisariat PMII STAI DDI Maros, mengatakan materi yang dibawakan mengupas sejarah lahirnya Nabi Muhammad SAW yang ditinjau dari sudut pandang sosial ekonomi dan sosial kultur.
Nur Kholis, berharap kepada seluruh pengurus dan anggotanya, bisa aktif ikut kajian karena dalam kajian rutin bisa menambah pengetahuan yang belum tentu didapat didalam kampus.
Terkait dengan tema kajian, Nur Kholis menyampaikan bahwa kajian ini sebagai momentum memperingati Hari Lahir atau Maulid Nabi Besar Muhamad SAW.
“Banyak yang tahu siapa Nabi Muhamad SAW, tapi belum tentu tahu sejarahnya, mengenal Nabi harus tahu sejarahnya ” tambahnya.
Sementara itu, Harianto dalam pemaparannya mengurai Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW dari berbagai sudut pandang, antara lain, dari sudut sosial ekonomi, Mekkah sebagai pusat perdagangan dari negara-negara Barat dan Timur, sehingga mengundang kecemburuan dari negara lain untuk menguasai Mekkah pada waktu itu, khususnya raja Abraham dan tentara gajanya yang ingin menaklukan Mekkah.
Dari sudut sosial kultur, Mekkah sebagai pusat peribadatan suku-suku Arab, sehingga terjadi gejolak dari suku-suku Arab untuk menjadi suku yang paling berpengaruh pada waktu itu, sehingga terjadi perselisihan dan ketidak adilan bagi suku-suku yang lemah, katanya.
Aktivis PMII Metro Makassar ini menambahkan, dua faktor itu jadi pandangan kejadian lahirnya Nabi Muhamad SAW.
Lebih lanjut, Harianto mengajak kader PMII STAI DDI untuk meniru keteladanan Rasulullah SAW sebagai pribadi yang ber gelar Al-Amin atau orang yang dapat dipercaya.
“Kader PMII harus terlibat aktif dalam kehidupan bermasyarakat dengan modal dasar Al-Amin tersebut, tandasnya.
© Copyright 2023, Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.