Maros.Sulsel – reaksipress.com – Dua lembaga mahasiswa di Maros menggelar aksi unjuk rasa memperingati Hari Anti Korupsi. Mereka menyoroti beberapa kasus korupsi yang dinilai tidak jelas penanganannya. Mulai dari kasus dugaan korupsi lampu jalan, hingga kasus menara masjid Almarkaz. Selain berorasi, mereka juga membakar ban bekas dan mendatangi beberapa kantor.
Massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Maros awalnya menggelar aksi di depan kantor Bupati meminta orang nomor satu di Maros, bertanda tangan di atas spanduk kosong mendukung gerakan anti korupsi. Hanya saja, mereka tidak berhasil mendapatkan tanda tangan itu.
“Kami hanya ingin meminta komitmen orang nomor satu di Maros terkait pemberantasan korupsi di Maros. Tapi kita lihat saja, bertanda tangan saja tidak mau. Nah hari ini kita memang turun untuk menyuarakan pengusutan kasus korupsi di Maros yang terkesan lamban,” kata ketua HMI Maros, Misbahuddin, Senin (10/12).
Selain mendatangi kantor Bupati, massa juga menyambangi kantor Kejari, Polres dan DPRD Maros dan meminta semua pimpinan lembaga ini untuk bertanda tangan. Mereka berharap, pihak penegak hukum lebih serius dalam mengusut semua kasus korupsi yang ada di Maros saat ini. Apa lagi, dugaan kasus korupsi itu sudah sangat santer terdengar.
“Kami berharap, ini akan jadi momentum atas masifnya penegakan hukum pemberantasan korupsi di Maros. Kami akan terus mengawal semua kasus korupsi yang selama ini santer terdengar di media. Kita mau semua kasus ini bisa segera dituntaskan,” tambahnya.
Selain HMI Maros, Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia (HPPMI) Maros juga menggelar aksi yang sama. Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus ini, juga meminta pengusutan kasus korupsi yang marak terjadi di Maros akhir-akhir ini. Mulai dari tingkat Kepala Desa hingga pucuk pimpinan teratas di Kabupaten.
“Kami juga menggelar aksi memperingati hari anti korupsi ini. Tuntutan kami jelas, bagaimana penegak hukum bisa lebih serius dalam pemberantas korupsi yang menurut kami sudah sangat akut di Maros ini. Kami semua akan terus mengawalnya,” kata ketua HPPMI Maros, Arialdi Kamal.
Kasi Intel Kajari Maros, Muhammad Adib yang menemui langsung pengunjuk rasa di kantornya berjanji akan lebih serius menangani kasus korupsi yang saat ini sudah berada di meja penyidik. Hanya saja, ia mengaku, keterbatasan personil membuat pengusutan kasus korupsi ini terkesan lamban.
“Kita akui kalau kami terbatas di personil. Tapi bukan berarti kita bekerja tidak maksimal dalam mengusut kasus korupsi ini. Pengusutan kasus Korupsi ini memang butuh waktu yang lama karena banyak hal yang harus jelas,” terangnya.
© Copyright 2023, Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.