Maros – reaksipress.com – Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor andalan pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Maros. Meski demikian, selama Pandemi Covid-19, PAD dari sektor ini mengalami penurunan drastis.
Hal itu disebabkan oleh beberapa objek wisata yang biasanya padat pengunjung harus ditutup akibat wabah Virus Corona pada 2020 lalu. Meski telah dibuka, namun pembatasan pengunjung masih diberlakukan untuk meminimalisir penyebaran Covid.
Kepada awak media Yusriadi Arief. Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Pemkab Maros mengatakan bahwa Wisata Alam Bantimurung sudah beberapakali ditutup, langkah itu diambil guna memutus rantai penyebaran Covid-19 ditambah kondisi cuaca saat musim penghujan.
“Kami memang sempat menutup kawasan alam Bantimurung. Meskipun telah buka, sejak awal kami telah berkomitmen untuk membatasi jumlah pengunjung, maksimal 3.000 orang,” ungkap Kepala Bilang Pariwisata Disbudpar Maros Yusriadi Arief, Kamis (04/03/2021).
Tak hanya itu, Yusriadi juga menambahkan bahwa bukan hanya pembatasan pengunjung, penerapan protokol kesehatan juga sangat diterapkan secara ketat di setiap objek wisata alam Kabupaten Maros utamanya wisata alam Air Terjun Bantimurung.
“Kami secara tegas menerapkan protokoler kesehatan, seperti wajib menggunakan masker, mencuci tangan sebelum masuk, menjaga jarak, dan melarang pengunjung yang sedang influenza atau sakit untuk masuk,” bebernya.
Sementara itu saat dikonfirmasi Via WhatsApp Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Maros, M. Ferdiansyah mengatakan selama pandemi, PAD dari kawasan Bantimurung turun hingga 70 persen, sementara pada Tahun 2019 lalu TWA menyumbang 9,7 miliar untuk PAD Maros.
“Selama pandemi ini turun 70 persen, atau kita kehilangan sekitar 6 miliar, nah untuk meminimalisir itu, kami dari Disbudpar Pemkab Maros terus berupaya untuk memperbaiki promosi pariwisata yang ada di Maros ini. ” pungkasnya.
Diketahui, Disbudpar Maros kini telah mengembangkan wisata minat khusus jenis Staycation. Hal itu dimaksudkan guna terus menjalankan perputaran SDM pada sektor pariwisata.
Laporan : Guntur Rafsanjani