Diwisuda Master Pendidikan di UIM

Opini – reaksipress.com – Tapat pada hari Senin, 21 Desember 2020 bertempat di Hotel Dalton Makassar Pascasarjana Universitas Islam Makassar (UIM) mewisuda 50 lebih mahasiswanya. Salah satu dari yang diwisuda adalah penulis. Mahasiswa di prodi manejemen pendidikan Islam (MPI) menempuh 3 tahun lebih, masuk di Tahun 2017.

Meski tertatih-tatih, berletih-letih, dengan berhutang sana-sini, serta mengajukan permohonan beasiswa agar dapat selesai tahun 2020 ini. Maklum hanya pegawai honorer di Kementerian Agama Kabupaten Maros. Sebagai penyuluh Non PNS.

Olehnya itu, penulis harus ungkap capaian ini. Sebagai ucapan syukur kepada Allah yang di dalam alquran disebut tahadduts bini’mah.

وَأَمَّا بِنِعۡمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثۡ

Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan. QS. Adh-Dhuhaa: 11

Diantara sosok yang menolong penulis dan pada tulisan ini harus berterima kasih yakni Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Ham Sulsel Bapak Drs. Harun Sulianto, Bc.Ip.,SH., yang menggalang dana beasiswa kepada Kepala Pelaksana Tugas Kalapas dan Karutan, info ajudan.

Hingga hal itu, sempat penulis lihat sms banking di hp. Ternyata betul ada beberapa dana masuk dengan kisaran ada 500 ribu dan 1 juta. Ada sekitar 5 juta dana dari Kepala UPT. Termasuk Bapak Kakanwil juga turut mentransfer, bahkan 2 kali.

Juga yang membantu beasiswa adalah Kapolres Maros. Baik itu yang lama, AKBP Yohanes Ricard Adrian. Dan yang menjabat saat ini AKBP Musa Tampubolon, SIK.,SH
dengan bantuan beasiswa 3 juta.

Meski mendapat bantuan beasiswa pribadi dari pejabat, tatap saja tidak cukup. Sebab saat ini begitu besar biaya studi pascasarjana. Dengan itu penulis terpakasa mengutang ke kerabat. Alhamdulilah ada yang pinjami uang 10 juta juga 8 juta. Insya Allah setelah wisuda penulis upayakan mencarikan rezki untuk melunasinya.

Usai seluruh biaya perkuliahan dinyatakan bebas oleh bendahara, barulah nama penulis bisa masuk sebagai calon wisudawan di 2020. Yang sebelumnya hasil tesis harus diseminarkan di hadapan 5 dosen.

Yakni 2 dosen pembimbing Dr. H. Muammar Bakry, Lc.,MA dan Dr. H. Zainuddin Hamka, M.Ag. Juga 3 dosen penguji yakni Dr. H. Abd Rahim Mas P. Sanjata, M.Ag., Dr. H. Arfah Siddiq, MA dan Prof. H. Tahir Malik, M.Si. Dihadapan mereka semua penulis mempertahankan hasil penelitian.

Diantara hasil penelitian penulis yang menarik adalah penemuan sosok Da’i Kamtibmas yang sangat senior yakni KH. A. Latif Kulle. Ketua MUI Kecamatan Bantimurung. Beliau angkatan tahun 2008 di Jakarta yang diadakan oleh Mabes Polri. Diklat diklat Dai Kamtibmas yang diikuti juga lama, 1 bulan durasinya.

“Manajemen Da’i Kamtibmas Dalam Upaya meningkatkan Kesadaran Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Kabupaten Maros.” Ini judul tesisi penulis. Pada hasil tesis juga penulis cantumkan tulis bahwa Polres Maros memiliki Polisi Santri yang sama perannya dengan Da’i Kamtibmas.

Tidak lupa juga menuangkan suatu inisiasi baru yang bagian dari Da’i Kamtibmas yakni DASI disingkat Da’i Siber Indonesia. Juga DANI (Da’i Anti Narkotika). Usai penulis mempresentasikan hasil penelitian Direktur Pascasarjana UIM Dr. Abd Rahim Mas P. Sanjata, M.Ag lalu membancakan hasil yudisium.

“Pada hari Rabu, 2 Desember 2020 setelah tim penguji memberikan nilai terhadap hasit tesis saudara, maka kami selaku Direktur Pasca sarana UIM menyatakan saudara Hamka Mahmud dengan nomer NIM 17062052045 lulus dengan indeks nilai akumulatif 3.75 dan berhak menyandang gelar master pendidikan (MPd). Demikian hasil yudisium saudara semoga ilmu yang diraih bermanfaat bagi umat bangsa dan negara.” Tutup direktur pascasarjana UIM.

Ramah Tamah.

Usai yudisium, penulis menghadiri acara tamah sarjana, pascasjarna dan alumni di auditorium kampus UIM. Sebtu, 19 Desember 2020. Dikarenakan tepat penulis menjadi mahasiswa pascasarjana, hingga terasa berkah dapat menulis buku DANI (Da’Anti Narkotika).

Karena itu penulis wakafkan ke kampus buku tersebut diterima oleh Wakil Rektor 3 Dr. H. Nurdin Tajri, S.H.,M.Hum dan juga penulis hadiahkan kepada ketua alumni UIM Dr. Ir. Darmawan, M.Sc

Wisuda 539 Mahasiswa.

Seremoni acara wisuda di Hotel Dalton 21 Desember 2020. Rektor UIM Dr.Hj. Majdah.,M.Si memberi pedato sambutan. Disusul kemudian Katua Yayasan Al Gazali yang menaungi UIM Hj. Fatima Kalla mengucapkan, “Wisuda ke 2 tahun ini bagi mahasiswa adalah bukan akhir pencapaian belajar, tapi terus belajar di tengah masyarakat agar memberi manfaat. Usia UIM lebih 30 tahun saat ini, dari yayasan berupaya keras untuk memberi fasilitas. Seperti pembangunan gedung dan sarana lainnya.” Ucap adik perempuan Jusuf Kalla.

Setelah itu, sambutan dari Kepala LL Dikti wilayah 9,Prof.H.Jasruddin, melalui media virtual. “Saudara para mahasiswa yang diwisuda hari ini. Ketahuilah bahwa ijazah anda 100 % sah berdasarkan peraturan yang ada. Perpindahan tali toga dari kiri ke kanan adalah hasil kerja dosen dan tentu kerja keras serta cucuran keringat anda.” Terang mantan guru besar direktur pascasarjana UNM.

“UIM untuk wilayah 9 naik urutan ke 7. UIN telah berhasil meningkatkan diri dari urutan 30 besar, menjadi urutan 10 besar. Gedung baru UIM menjadi ikon baru Kota Makassar.” Sebelum Prof. Jasruddin menutup pidato sembuatanya ia memberikan kata motivasi berbahasa Inggris dan langsung diterjenmahkan.

“capaian anda hari ini adalah hasil pekiran masa lalu. Jikalau anda ingin sukses di masa akan datang, maka rancanglah saat ini masa yang datang itu. Sesuggunghnya, mimpi itu adalah bagian yang penting dari kehidupan anda. Tapi yang jauh lebih penting bagaimana merelisasikan mimpi itu.” tutupnya.

Pembacaan doa dipimpin oleh dosen hadis penulis, yakni Dr. H. Afifuddin Harisah,Lc.,MA, “Ya Allah! kami memohon kepada-Mu dari kebaikan sekarang maupun yang akan datang, yang kami ketahui maupun belum. Dan berlindung kepada-Mu dari seluruh keburukan sekarang dan yang akan datang, yang kami ketahui maupun belum.” lirik doa putra pendiri pesantren An-nahdah KH. Haritsah.

Seremoni penutup ketika rektor UIM mengukuhkan seluruh wisudawan dan wisudawati. Dengan suara sendu diiringi tangis mewisuda 539 mahasiswa dari berbagai tingkatan. Dengan posisi berdiri di tempat duduk masing-masing juga rektor.

“Anak-anaku sekalian! saya mohon maaf. Jika biasanya pengukuhan ini ditandai dengan satu persatu kami pindahkan tali toganya sebagai tanda penghormatan. Maka kali ini tidak dilakukan demikian, sebab wabah covid 19 masil melanda dan mengurangi kontak. Sehingga itu, mohon maaf kalian sendiri yang menggesernya.” Ucap istri mantan Wagub Sulsel Dr. H. Agus Arifin Nu’man.

Setelah memindahkan sendiri tali toga, kemudian para wisudawan dan wisudawati diundang satu persatu naik melintas di podium kehormatan. Tidak bersalaman hanya berheti sejenak di hadapan rektor dan direktur pascasarjana. Lalu kemudian diberikan ijazahnya masing-masing oleh penitia.

Lulusan terbaik dari Pascasarjana manajemen pendidikan adalah putra seorang pengayuh becak dari pulau Masohi Ambon. Meraih nilai IPK 3.98 dengan menempuh lama studi sekitar 2 tahun bernama Ali Hole. Ia lalu didaulat bersama ayahnya untuk naik melintas di podium kehormatan. Kemudian diselingi aplaus seluruh hadirin.

Akhirnya pada pencapaian ini, penulis merenung dan mengingat firman Allah yang berada di surah Yusuf tentang hakikat jika diberi ilmu,

وَفَوۡقَ كُلِّ ذِي عِلۡمٍ عَلِيمٞ

dan di atas setiap orang yang berpengetahuan ada yang lebih mengetahui. QS. Yusuf, Ayat 76

YA ALLAH! JANGAN ENGKAU BERI BEBAN YANG TAK SANGGUP KAMI MEMIKULNYA.

Kajian Dai Kamtibmas/Penyuluh Agama Islam Non PNS/DANI-Dai Anti Narkotika/DASI (Da’i Siber Indonesia) BY: Hamka Mahmud Seri 611 HP: 081285693559