Opini – reaksipress.com – Karunia pertama penulis terima setelah diwisuda S2 manajemen ilmu pendidikan. Yakni diajak jadi Dosen di ITKPI Maros (Institut Tehnologi dan kesehatan Permata Ilmu). Milik seorang tokoh pendidik yang sudah lama merintis lembaga pendidikan di Kabupaten Maros: SD, SMP dan SMK.
Progresnya yang membuat banyak praktisi pendidikan tercengan dan kagum. Adalah keberhasilan Dr. H. Syahruddin, M.Pd mendapat Izin Oprasional: SK No 889/M/2020 di tahun 2020. Penulis sempat lihat fotonya beredar di FB beliau sampai tangis terharu ketika menerima SK tersebut dari LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi. Ada puluhan lembaga yang memohon izin, tapi hanya 4 yang menerima tahun 2020 ini dari LLDIKTI Wil. IX salahsatunya ITKPI.
Terbayang begitu berat dan susah mengurus izin oprasional perguruan tinggi. Hingga itulah ia luapkan rasa syukur itu. Dr. H. Nasaruddin Rasyid, M.Pd yang juga tokoh pendidikan di Maros saat penulis rapat bersama membentuk wadah yang berpayung hukum untuk menaungi yayasan pendidikan di Maros mengatakan,
“Orang maros harus bersyukur dan berterima kasih. Sebab bertambah lagi satu perguruan tinggi. Tidak mudah mendirikan perguruan tinggi, yang jadi catatan penting lembaga itu harus punya modal minimal 1 miliyar di rekeningnya. Sudah lama saya bercita-cita juga, tapi ternyata Pak Doktor Syahruddin tidak disangka lebih dahulu dapat SK” Ucapnya kala rapat pembentukan AYIPI (asosiasi yayasan penggerak pendidikan).
Penulis mengenal pendiri dan juga Ketua Yayasan Islam Permata Ilmu Dr. H. Syahruddin, M.Pd saat tahun 2018. Waktu itu penulis mendapat bantuan alat barat ekskavator oleh Kapolres Maros AKBP Y. Ricard Adrian, SIK untuk alat menimbun lokasi tanah wakaf PPDK (Pusat Pendidikan Da’i Kamtibmas ). Alat itu melewati sekolah SD, SMP, SMK miliknya yang berada di belakang masjid Al-Markaz Maros.
Lalu beliau menemui penulis, minta dibantu menggunakan alat tersebut untuk penimbunan pondasi masjid yang kelak menjadi fasilitas dari kampus ITKPI dan sekolahnya. Kini masjidnya telah terbangun megah dan telah berlansung kegiatan keagamaan.
Itulah awal berjumpa. Lalu ketika Senin, 18 Januari 2021 penulis di undang bertemu di sebuah kafe bersama 3 tokoh pendidikan yang juga sahabatnya. Dr. Nurdin, M.Si, Drs. H. Khaeruddin. Salah satunya penulis lupa namanya, tapi juga mantan guru yang hebat sebab ia pernah mendapat kesempatan kuliah singkat di Australia.
Inisiator perguruan tinggi ITKPI menyampaikan dalam rapat mini tersebut. “Bahwa kita telah memiliki perguruan tinggi dan saya pribadi mengajak rekan-rekan untuk turut berkecimpung di dalamnya untuk memajukan lembaga ini. Seperti Pak Ustadz, sahabat saya doktor Nurdin bisa jadi dosen di sini dan insya Allah tahun ini kita bergerak merekrut mahasiswa.” ucapnya.
Lalu kemudian memperlihatkan naskah MOU kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan. Dan sebuah brosur berisi profil ITKPI. Dr. Nurdin, M.Si saat melihat brosur berucap, “Wah, sangat terjangkau biaya kuliah ini. Pendaftaran hanya 50.000, lalu SPP Rp. 2.000.000 yang bisa dibayar dicicil. Kemudian gratis dana pembangunan, ujian akhir, seminar proposal, skripsi, ujian tutup/yudisium, perpustakaan, kartu mahasiswa, dan ijazah.” ucapanya sangat senang, “kita foto selfi dulu, ini pertemuan bersejarah”
Lalu ia tambahkan, “fasilitas ruang belajar kondusif, perpustakaan, laboratorium dan masjid. Dan juga bisa dapat beasiswa KIP kuliah, beasiswa PPA dari DIKTI, bantuan penyelesaian studi dari Yayasan Islam Permata Ilmu. Terus terang sangat menarik dengan 3 jurusan yakni S1 Administrasi Kesehatan, S1 Kimia, Pengelolaan Sumberdaya Perairan juga S1. Seandainya tadi saya sudah dapat brosur ini, pasti saya sudah bagikan pada peserta yang hadir di acara saya.” tutur ilmuan sains kelahiran maros.
Dalam rapat, penulis memberikan beberapa masukan agar perguruan tinggi ITKPI Maros dapat segera dikenal banyak kalangan. Dan salah satu janji penulis akan menulis satu artikel terkait pertemuan perdana dengan sosok perintis amal jariyah yakni Dr. H. Syahruddin, M.Pd dengan perguruan tingginya yang berada tepat di lokasi dahulu tahun 1980an penulis mengembalakan kerbau, yang juga kampung ayah penulis.
Jika pembaca aritkel ini berminat untuk mengkuliahkan kerabatnya. Maka dapat menyambangi Kampus ITKPI Maros yang berlokasi di JL. Pallatikang Buttatoa Maros. Berada di belakang Kom. Masjid Almarkaz Al-Islam Maros) atau menghubungi 0813402498/085298896414, juga hotline http://bit.Iy/itkpimaros.
قَالَ هَٰذَا مِن فَضۡلِ رَبِّي لِيَبۡلُوَنِيٓ ءَأَشۡكُرُ أَمۡ أَكۡفُرُۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيّٞ كَرِيمٞ
dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya) Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.” QS.An-Naml: 40
PERBAIKILAH CITRA ANDA PADA MASYARAKAT NISCAYA REZKI DARI ALLAH AKAN MENGALIR
Kajian Dai Kamtibmas/Penyuluh Agama Islam Non PNS/DANI-Dai Anti Narkotika/DASI (Da’i Siber Indonesia) BY: Hamka Mahmud Seri 628 HP: 081285693559
