Maros.Sulsel – Reaksipress.com – Sebanyak 17 tangki telah disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros selama dua hari. Hal ini menyusul adanya kesulitan air bersih selama musim kemarau yang terjadi didaerah pesisir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros, Rachmat Bustar mengatakan pihaknya tekah menyakurkan sebanyak 17 tangki air bersih di Kecamatan Maros Baru dan Bontoa.
Akan tetapi sebelum turun melakukan penyaluran air bersih pihaknya terlebih dahulu melakukan rapat koordinasi dengan aparat desa dan difasilitasi oleh camat setempat.
“Setelah itu kita melakukan penyaluran air dengan menggunakan 17 armada mobil tangki,” katanya
Dia menjelaskan untuk Kecamatan Maros Baru pihaknya telah menyalurkan enam tangki air bersih dan di Kecamatan Bontoa pihaknya menyalurkan 11 tangki untuk disalurkan di enam desa.
Dia menambahkan untuk hari ini pihaknyamasih melanjutkan penyaluran air bersih di dua desa di Kecamatan Maros Baru.
Terpisah saat dikonfirmasi, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Maros, Abd Baddar mengatakan saat ini pihaknya hanya bisa menyalurkan air dengan armada yang bekerjasama dengan PMI Maros.
Pasalnya meski sudah ada pipa yang dibangun air belum bisa sampai kesana apalagi jika musim kemarau.
“Kapasitas air berkurang saat musim kemarau seperti sekarang. Makanya warga disana kesulitan air bersih. Dan kami bekerja sama dengan PMI Maros untuk menyalurkan air bersih ke Bontoa,” jelasnya.
Dalam sehari itu biasanya pihaknya menganta sampai tiga race. Dimana satu armada bisa memuat 4 kubik atau 4000 liter
“Jadi kita menyakurkan sekitar 12.000 liter dalam sehari,” sebutnya.
Dia juga mengaku PDAM sudah ada instalasi pengelolaan air disitu, tapi hanya sampai Daerah Balosi Kecamatan Bontoa.
“Kalau kemarau kapasitas produksi berkurang yang disebabkan intrusi atau air laut masuk ke sungai menyebabkan air sungai asin. Jadi pengolahan air PDAM tidak mampu mengolah, ” katanya.
Suplay air yang diambil dari muara sungai Bantimurung terpapar dengan air laut sehingga air menjadi asin. sehingga tidak bisa diolah oleh pengolahan PDAM.
Dia mengurai air yang ke utara diambil dari di Lingkungan Marampesu Kelurahan Boribelaya Kecamatan Turikale tidak dapat berfungsi akibat intrusi air laut.
Salah satu upaya yang bisa dialakukan dengan membuat bendung atau membendung sungai supaya air asin tidak masuk. Bendung dibuat di dekat Intake di Marampesu Kelurahan Boribelaya Kecamatan Turikale.
“Airnya kan bisa diambil dari Bantimurung karena kalau kemarau biasanya sudah panen, jadi ketika krisis air bersih itu bisa digunakan,” pungkansya.
Sedangkan Camat Maros Baru Andi IQbal mengatakan di desanya ada empat yang telah mendpaat bantuan air bersih.
“Empat desa yaitu Desa Borimasungguh, Mattirotasi, Majannang dan Borikamase,” katanya.
© Copyright 2023, Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.
