Lainnya

    Cinta Tak Kenal Usia, Kisah Nenek Gambreng Menikah dengan Pria Muda

    - Advertisement -
    - Advertisement -
    - Advertisement -

    Senin (8/6/2020)_Reaksipress : Jodoh si nenek bertemu seorang pemuda, sebab cinta memang tak pandang usia.  Ramai diperbincangkan pernikahan pemuda ini dengan nenek berusia 65 tahun tinggal dekat kuburan,  Bagaimana kisahnya?

    Kisah pernikahan Ardi (25) dan Sri Sutiyem (65) alias Nenek Gambreng awalnya dari rekaman video dan foto yang viral di media sosial. Dalam video itu, Ardi dan Nenek Gambreng sedang duduk bersanding sebagai pengantin.

    Ijab-kabul keduanya digelar pada Jumat kemarin. Dari video yang beredar, Ardi selaku mempelai pria tampak gugup. Begitu pun Nenek Gambreng, yang terus menoleh ke kanan-kiri melihat tamu yang hadir.

    Meski demikian, ijab-kabul lancar. Keduanya sah menjadi suami-istri. Kepala Desa Bumi Arjo Joko Wahyudi membenarkan bahwa pernikahan antara Ardi dan Nenek Gambreng itu merupakan warganya.

    “Benar, pernikahan yang sedang ramai itu warga saya. Mas Ardi dan Sri Jamu, biasa dipanggil mbah atau nenek Gambreng oleh warga sini,” kata Joko, Senin (8/6/2020).

    Berdasarkan penuturan Joko, Ardi belum pernah menikah. Sedangkan Nenek Gambreng tinggal seorang diri di dekat kuburan Desa Bumi Arjo.

    Joko selaku kepala desa setempat mengaku kaget atas pernikahan Ardi dan Nenek Gambreng. Dia menyebut keduanya menikah di bawah tangan.

    “Mereka menikah di bawah tangan, tidak resmi di KUA, Di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) ” ujar Joko.

    Dituturkan Joko, baik Ardi maupun Nenek Gambreng disebutkan sudah saling kenal cukup lama. Keduanya aktif di komunitas kesenian yang ada di Lempuing dalam beberapa tahun terakhir.
    Joko melanjutkan, pernikahan keduanya berlangsung di rumah Nenek Gambreng dengan mahar Rp 100 ribu. Joko menyebut mahar tersebut merupakan permintaan dari mempelai perempuan.

    Paling Sering Dibicarakan  Desk Pilkada PKB, Buka Pendaftaran Cakada Maros 2024

    Tak banyak tamu undangan yang hadir di hari bahagia Ardi dan Nenek Gambreng. Sebab, memang, acara pernikahan digelar terbatas oleh keluarga dan pihak RT/RW di tengah pandemi.

    “Kenapa mahar Rp 100 ribu? Itu permintaan dari mempelai perempuan karena itu sama-sama tidak mampu, jadi diminta mahar segitu,” kata Joko.

    Dia mengatakan kedua keluarga setuju soal pernikahan. Hal itu ditandai dengan kehadiran keluarga dalam akad nikah.

    Usai melangsungkan pernikahan, keduanya kini tinggal di rumah milik Nenek Gambreng di dekat kuburan desa itu.

    ___
    Ditulis : (idn/idn)

    - Advertisement -

    © Copyright 2023, Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.

    Uang Komite, Momok Baru di Sekolah Negeri

    Pendidikan - reaksipress.com - Setiap akhir tahun pelajaran khususnya pelajar di tingkat akhir sekolah...

    Desk Pilkada PKB, Buka Pendaftaran Cakada Maros 2024

    Maros - reaksipress.com - Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Maros,...

    PKB Sulsel Buka Pendaftaran Cakada 2024

    Desk Pilkada PKB Provinsi Sulawesi Selatan membuka pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah (Cakada) 2024...

    Kapolres Gowa Turun Langsung Atur Lalulintas Demi Kelancaran Arus Mudik

    Gowa - Reaksipress.com - Kapolres Gowa, AKBP R.T.S Simanjuntak, S.H., S.I.K., M.M., M.I.K., bersama...

    Kapolres Gowa Bersama PJU Pantau Arus Mudik Lebaran di Jembatan Kembar Sungguminasa

    Gowa - Reaksipress.com - Memasuki H-2 Idul Fitri 1445 H Tahun 2024, Kapolres Gowa,...

    Kasus Pengadaan Bibit Kopi di Enrekang, Tiga Terdakwa Divonis Bebas Oleh Pengadilan

    Reaksipress.com — Maros — Tiga terdakwa dugaan korupsi pengadaan bibit kopi UPT Kesatuan Pengelolaan...