Opini – reaksipress.com – Untuk dapat dikategorikan sebagai manusia berakhlak mulia, Dua komponen akhlak menyatu dalam diri seseorang. Hal ini tertulis dalam Al Quran;
ضُرِبَتۡ عَلَيۡهِمُ ٱلذِّلَّةُ أَيۡنَ مَا ثُقِفُوٓاْ إِلَّا بِحَبۡلٖ مِّنَ ٱللَّهِ وَحَبۡلٖ مِّنَ ٱلنَّاسِ
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. (QS Ali ‘Imran: 112)
Adalah Rasulullah ﷺ yang paling paripurna akhlaknya. Hubungannya ibadahnya dengan Allah adalah yang terbaik serta anggun interaksinya pada sesama manusia, Nabi ﷺ sangat menghargai hak tetangganya. Hak sesama manusia meskipun berbeda beda keyakinan.
Sehingga Nabi ﷺ dipuji oleh Allah, ﷻ karena ketinggian akhlaknya tersebut,
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٖ
Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. (QS. Al-Qalam: 4)
Saat masih aktif menjual buku, sebuah buku banyak mempertemukan Penulis dengan banyak tokoh nasional, karena berpikir buku tersebut harus dibaca oleh mereka. Buku itu berjudul ‘Ensiklopedia Akhlak Muhammad ﷺ’ yang memiliki judul asli ‘Mausu’ah min Akhlaqir-Rasul’. Terdapat 26 Akhlak Nabi ﷺ diurai oleh sang penulis, Syekh Mahmud al-Misri.
Ke-26 akhlak itu adalah;
- Ikhlas;
- Kasih Sayang;
- Memenuhi Janji.
- Pengontrolan Diri;
- Tawakal;
- Jujur;
- Murah Hati dan Lemah Lembut;
- Zuhud;
- Ihsan;
- Takut Kepada Allah;
- Wara;
- Malu;
- Terpercaya;
- Ridha;
- Kuat dan Berani;
- Wajah Ceria dan Berseri;
- Tawadhu’;
- Adil;
- Mamaafkan dan Mengampuni;
- Memberi Kabar Gembiri dan Memberi Ucapan Selamat;
- Istiqamah;
- Muruah;
- Turut Berduka Cita dan Membantu Orang-Orang Terkena , Musibah;
- Menjaga Rahasia;
- Nasihat;
- Berbaik Sangka.
Seluruhnya diurai oleh penulisnya dengan sangat baik sehingga begitu senangnya dengan buku tersebut, Penulis berangkat ke Jakarta untuk menemui pihak penerbit agar bisa menjadi distributor di Sulawesi Selatan. Selain isi buku, Penulis juga memuji cara penerjemahan, desain cover serta pengaturan tata letak isi buku.
Oleh karena itu, siapa saja. Tanpa melihat latar belakang nasab, gelar, kekayaan, dan rupa. Jika dua hal terpenuhi dalam hidupnya, maka pasti terhindar dari kehinaan. Tapi sebaliknya, siapa pun. Apakah dia ningrat, kaya raya, juga pejabat dan gagah. Kemudian dia abaikan dua hal, yakni ibadah kepada Allah dan muamalah sesama manusia baik. Ataukah salah satunya saja yang ia amalkan. Maka Allah menetapkan ia akan mengalami kehinaan.
ضُرِبَتۡ عَلَيۡهِمُ ٱلذِّلَّةُ أَيۡنَ مَا ثُقِفُوٓاْ
Mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada, (QS. Ali Imran:112)
MENGUKUR AKHLAK SESEORANG AMATI DUA HAL PADANYA YAKNI IBADAHNYA DAN MUAMALAHNYA
Kajian Dai Kamtibmas/Penyuluh Agama Islam Non PNS/DANI-Dai Anti Narkotika/DASI (Da’i Siber Indonesia) BY: Hamka Mahmud Seri 637 HP: 081285693559